Posted by : Mitra Guru Buddha Sabtu, 18 Desember 2010

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : I/I
Pertemuan Ke : 1
Alokasi Waktu : 35 menit x 3 jam pelajaran (1 kali pertemuan)
Standar Kompetensi : 1. Memahami sikap menghormat, memberi salam serta mengenal dan menerapkan doa dalam agama Buddha
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengenali sikap menghormat, dan memberi salam

Indikator :
• Menyebutkan cara-cara menghormati orang lain dan memberi salam dalam agama Buddha
• Menjelaskan dengan kalimat sederhana pengertian Anjali, Namaskara, Pradaksina.
• Menjelaskan dengan kalimat sederhana pengertian Namo Buddhaya, Amitofo yang lazim dipakai untuk memberi salam dalam tradisi Buddhis.
• Mendemonstrasikan cara untuk menghormati orang lain dan cara-cara memberi salam yang lazim dipakai dalam tradisi Buddhis.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
• Menyebutkan cara-cara menghormati orang lain dan memberi salam dalam agama Buddha
• Menjelaskan dengan kalimat sederhana pengertian Anjali, Namaskara, Pradaksina.
• Menjelaskan dengan kalimat sederhana pengertian Namo Buddhaya, Amitofo yang lazim dipakai untuk memberi salam dalam tradisi Buddhis.
• Mendemonstrasikan cara untuk menghormati orang lain dan cara-cara memberi salam yang lazim dipakai dalam tradisi Buddhis.

II. MATERI AJAR
Anjali, Namaskara, Pradaksina, dan Salam

III. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya-jawab, pengamatan, Pendekatan Pakem, Pendekatan CTL

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa apakah pernah menghormati dan memberi salam kepada orang lain.
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan cara menghormat dan memberi salam yang baik dalam agama Buddha
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai kegiatan menghormat dan memberi salam dalam agama Buddha
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang cara menghormat dan memberi salam secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang cara menghormat dan memberi salam
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang cara menghormat dan memberi salam
- Siswa melakukan perbaikan terhadap cara menghormat dan memberi salam sesuai Buddhadhamma
- Siswa mempraktikan cara menghormat dan memberi salam dengan melakukan demonstrasi

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep dan kegiatan cara menghormat dan memberi salam
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Buku Paket, Nara sumber, Gambar, Film

VI. PENILAIAN
Teknik : Tes Lisan, Penugasan
Bentuk Tes : Tes Uraian, Unjuk Kerja
Intrument : Daftar Pertanyaan, Rubrik Penilaian.

Contoh Penilaian.
1. Tes Lisan.
a. Sebutkan tiga cara melakukan penghormatan dalam agama Buddha.!
b. Jelaskan pengertian Anjali!
c. Apakah artinya Namo Buddhaya?

Kunci Jawaban:
a. Anjali, Namaskara, Pradaksina.
b. Anajali adalah menghormat dengan cara merangkapkan kedua tangan di dada
c. Terpujilah Buddha

2. Unjuk Kerja
1. Warnailah gambar berkut ini dengan baik dan benar!
2. Gambarlah cara memberi hormat dengan cara duplikasi gambar berikut ini kemudian berilah warna yang cocok!
a. b.












Conoth Rubrik Penilaian:
No Aspek yang dinilai Skor Maks Siswa A Siswa B Dst
1 Komposisi warna 25
2 Kerapihan warna 25
3 Keindahan gambar 25
4 Kebersihan gambar 25
Jumlah 100



Pedoman Penilaian.

Nilai = Skor Perolehan x 100
Jumlah Skor




Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.






















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : I/I
Pertemuan Ke : 2
Alokasi Waktu : 35 menit x 3 jam pelajaran (1 kali pertemuan)
Standar Kompetensi : 1. Memahami sikap menghormat, memberi salam serta mengenal dan menerapkan doa dalam agama Buddha
Kompetensi Dasar : 1.2 Menerapkan sikap-sikap menghormat, dan memberi salam

Indikator :
• Mengucapkan salam ketika di rumah, sekolah, vihara, dan masyarakat
• Melakukan anjali kepada orang yang patut dihormati di rumah, sekolah, vihara, dan masyarakat.
• Melakukan namaskara gatha ketika melakukan kebaktian.
• Melakukan pradaksina pada upacara-upacara keagamaan
• Mengucapkan salam pujian dan memberi hormat kepada objek-objek pemujaan agama Buddha

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
• Mengucapkan salam ketika di rumah, sekolah, vihara, dan masyarakat
• Melakukan anjali kepada orang yang patut dihormati di rumah, sekolah, vihara, dan masyarakat.
• Melakukan namaskara gatha ketika melakukan kebaktian.
• Melakukan pradaksina pada upacara-upacara keagamaan
• Mengucapkan salam pujian dan memberi hormat kepada objek-objek pemujaan agama Buddha

II. MATERI AJAR
Sikap menghormat dan memberi salam

III. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya-jawab, pengamatan, Pendekatan Pakem, Pendekatan CTL

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa apakah pernah menghormati dan memberi salam kepada orang lain.
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan cara menghormat dan memberi salam yang baik dalam agama Buddha
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya


Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai kegiatan menghormat dan memberi salam dalam agama Buddha
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang cara menghormat dan memberi salam secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang cara menghormat dan memberi salam
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang cara menghormat dan memberi salam
- Siswa melakukan perbaikan terhadap cara menghormat dan memberi salam sesuai Buddha Dhamma
- Siswa mempraktikan cara menghormat dan memberi salam dengan melakukan demonstrasi

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep dan kegiatan cara menghormat dan memberi salam
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Buku Paket, Nara sumber, Gambar, Film

VII. PENILAIAN
Teknik : Penugasan
Bentuk Tes : Unjuk Kerja
Intrument : Rubrik Penilaian.

1. Contoh Penilaian:
Unjuk Kerja
a. Lakukan simulasi bersama kelompokmu tentang cara-cara menghormati orang lain sesuai ajaran Buddha.
b. Lakukan cara menghormat dan memberi salam kepada gurumu!
c. Lakukan cara menghormati objek pemujaan di vihara!

Conoth Rubrik Penilaian:
No Aspek yang dinilai Skor Maks Siswa A Siswa B Dst
1 Bersikap Anjali 25
2 Mengucapkan Salam 25
3 Bernamaskara 25
4 Pradaksina 25
Jumlah 100
Pedoman Penilaian.
Nilai = Skor Perolehan x 100
Jumlah Skor

Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : I/I
Pertemuan Ke : 3 & 4
Alokasi Waktu : 35 menit x 6 jam pelajaran (2 kali pertemuan)
Standar Kompetensi : 1. Memahami sikap menghormat, memberi salam serta mengenal dan menerapkan doa dalam agama Buddha
Kompetensi Dasar : 1.3 Menjelaskan arti, tujuan, dan manfaat berdoa

Indikator :
• Mendefinisikan arti dan tujuan doa secara umum
• Mendefinisikan arti dan tujuan doa dalam agama Buddha
• Menyebutkan macam-macam doa sesuai Buddha Dhamma
• Menyebutkan manfaat berdoa sesuai Buddha Dhamma
• Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar
• Mendemonstrasikan cara-cara berdoa sebelum dan sesudah belajar

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
• Mendefinisikan arti dan tujuan doa secara umum
• Mendefinisikan arti dan tujuan doa dalam agama Buddha
• Menyebutkan macam-macam doa sesuai Buddha Dhamma
• Menyebutkan manfaat berdoa sesuai Buddha Dhamma
• Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar
• Mendemonstrasikan cara-cara berdoa sebelum dan sesudah belajar

II. MATERI AJAR
Doa-Doa Dalam Agama Buddha

III. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya-jawab, pengamatan, Pendekatan Pakem, Pendekatan CTL

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa siapa yang berdoa sebelum melakukan kegiatan?
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan cara berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dalam agama Buddha
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai arti, tujuan, dan manfaat berdoa
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang arti, tujuan, dan manfaat berdoa secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) arti, tujuan, dan manfaat berdoa
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang arti, tujuan, dan manfaat berdoa
- Siswa melakukan perbaikan terhadap pengertian siswa tentang arti, tujuan, dan manfaat berdoa
- Siswa merumuskan arti, tujuan, dan manfaat berdoa

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan arti, tujuan, dan manfaat berdoa
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 2
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa siapa yang berdoa sebelum dan sesudah belajar?
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan cara berdoa sebelum dan sesudah belajar dalam agama Buddha
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang berdoa sebelum dan sesudah belajar secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang berdoa sebelum dan sesudah belajar
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang berdoa sebelum dan sesudah belajar
- Siswa melakukan perbaikan terhadap cara berdoa sebelum dan sesudah belajar lam sesuai Buddhadhamma
- Siswa mempraktikan cara berdoa sebelum dan sesudah belajar dengan cara bersama-sama, berkelompok dan individu.

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep dan kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Buku Paket, Nara sumber, Gambar, Film

VIII. PENILAIAN
Teknik : Tes Tertulis, Penugasan
Bentuk Tes : Tes Pilihan Ganda, Tugas Proyek
Intrument : Daftr Pertanyaan, Rubrik Penilaian.
Contoh Penilaian
Pertemuan I
1. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban a, b, dan c berikut ini yang paling benar!
1. Sebelum belajar sebaiknya membaca ...
a. cerita b. doa c. Komik
2. Dengan melaksanakan doa, maka batin kita menjadi ....
a. tenang d. Gelisah c. gembira
3. Selesai belajar kita akhiri dengan ....
a. menyenyi b. cerita c. Berdoa

Pertemuan II
1. Unjuk Kerja
Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar
Contoh Rubrik Penilaian:
No Aspek yang dinilai Skor Maks Siswa A Siswa B Dst
1 Penguasaan materi 50
2 Lafal 25
3 Sikap 25

Jumlah 100

2. Proyek
Buatlah kartu doa dengan menggunakan karton seperti contoh berikut ini.







Contoh Rubrik Penilaian:
No Aspek yang dinilai Skor Maks Siswa A Siswa B Dst
1 Penggunaan Bahan 25
2 Ide/gagasan 50
3 Kreasi 25

Jumlah 100


Pedoman Penilaian.
Nilai = Skor Perolehan x 100
Jumlah Skor

Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : I/I
Pertemuan Ke : 4, 5, dan 6
Alokasi Waktu : 35 menit x 9 jam pelajaran (3 kali pertemuan)
Standar Kompetensi : 1. Memahami sikap menghormat, memberi salam serta mengenal dan menerapkan doa dalam agama Buddha
Kompetensi Dasar : 1.4 Menerapkan cara-cara berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari

Indikator :
 Melafalkan doa-doa pendek ketika sembahyang pagi dan sore.
 Mendemonstrasikan cara-cara berdoa dalam sembahyang pagi dan sore
 Melafalkan doa sebelum dan sesudah makan
 Mendemonstrasikan cara-cara berdoa sebelum dan sesudah makan
 Melafalkan doa sebelum dan sesudah tidur
 Mendemonstrasikan cara-cara berdoa sebelum dan sesudah tidur.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
 Melafalkan doa-doa pendek ketika sembahyang pagi dan sore.
 Mendemonstrasikan cara-cara berdoa dalam sembahyang pagi dan sore
 Melafalkan doa sebelum dan sesudah makan
 Mendemonstrasikan cara-cara berdoa sebelum dan sesudah makan
 Melafalkan doa sebelum dan sesudah tidur
 Mendemonstrasikan cara-cara berdoa sebelum dan sesudah tidur.

II. MATERI AJAR
Doa sembahyang pagi dan sore, Doa Sebelum dan sesudah makan
Doa sebelum dan sesudah tidur

III. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya-jawab, pengamatan, Pendekatan Pakem, Pendekatan CTL

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Melakukan apersepsi (menggali kompetensi yang telah dikuasai sebelumnya tentang doa)

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai kegiatan sembahyang
- Siswa menggali informasi tentang pengertian sembahyang pagi dan sore serta doa-doa yang dibacakannya secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang sembahyang pagi dan sore beserta doa yang dibacanya.
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang doa dan sembahyang pagi dan sore.
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep doa dan sembahyang pagi dan sore
- Siswa mempraktikan konsep doa dan sembahyang dengan melakukan demonstrasi

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembeljaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep dan kegiatan sembahyang pagi dan sore
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 2
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Melakukan apersepsi (menggali kompetensi yang telah dikuasai sebelumnya tentang doa dan kegiatan sembahyang pagi dan sore)

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai kegiatan doa sebelum dan sesudah makan
- Siswa menggali informasi tentang pengertian, dan tujuan makan serta doa-doa yang secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang doa sebelum dan sesudah makan.
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang doa sebelum dan sesudah makan.
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep doa sebelum dan sesudah makan
- Siswa mempraktikan konsep doa sebelum dan sesudah makan dengan melakukan demonstrasi

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep dan kegiatan sebelum dan sesudah makan
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 3
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Melakukan apersepsi (menggali kompetensi yang telah dikuasai sebelumnya tentang doa sebelum dan sesudah makan)

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai kegiatan doa sebelum dan sesudah tidur
- Siswa menggali informasi tentang pengertian dan tujuan doa sebelum dan sesudah tidur secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang doa sebelum dan sesudah tidur.
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang doa sebelum dan sesudah makan.
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep doa sebelum dan sesudah tidur
- Siswa mempraktikan konsep doa sebelum dan sesudah tidur dengan melakukan demonstrasi baik secara bersama-sama, berkelompok, maupun individu.

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep dan kegiatan doa sebelum dan sesudah tidur
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Buku Paket, Nara sumber, Gambar, Film

VI. PENILAIAN
Teknik : Tes
Bentuk Tes : Unjuk Kerja
Intrument : Rubrik Penilaian

Pertemuan I
1. Lakukan doa singkat sembahyang pagi dan sore!

Contoh Rubrik Penilaian:
No Aspek Yang Dinilai Skor Maks Siswa A Siswa B Dst
1 Sikap 25
2 Penghayatan 25
3 Pengusaan Materi 50
JUMLAH SKOR 100




Pertemuan II
1. Lakukan doa sebelum dan sesudah makan!

Contoh Rubrik Penilaian:
No Aspek Yang Dinilai Skor Maks Siswa A Siswa B Dst
1 Sikap 25
2 Penghayatan 25
3 Pengusaan Materi 50
JUMLAH SKOR 100









Pertemuan III
1. Lakukan doa sebelum dan sesudah tidur
Contoh Rubrik Penilaian:
No Aspek Yang Dinilai Skor Maks Siswa A Siswa B Dst
1 Sikap 25
2 Penghayatan 25
3 Pengusaan Materi 50
JUMLAH SKOR 100




Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.





























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : I/I
Pertemuan Ke : 6, 7, 8, dan 9.
Alokasi Waktu : 35 menit x 12 jam pelajaran (4 kali pertemuan)
Standar Kompetensi : 2. Mengungkapkan identitas agama Buddha
Kompetensi Dasar : 2.1 Mengidentifikasi tempat ibadah, rohaniwan, kitab suci, hari raya dan Guru Agung Agama Buddha
Indikator :
• Menyebutkan tempat-tempat ibadah agama Buddha
• Menjelaskan arti vihara, cetya dan arama
• Menjelaskan perbedaan antara bhiksu dan bhiksuni, samanera dan samaneri, serta romo dan ramani pandita.
• Menjelaskan kitab suci Tripitaka
• Menyebutkan hari raya agama Buddha
• Menjelaskan guru agung agama Buddha
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
• Menyebutkan tempat-tempat ibadah agama Buddha
• Menjelaskan arti vihara, cetya dan arama
• Menjelaskan perbedaan antara bhiksu dan bhiksuni, samanera dan samaneri, serta romo dan ramani pandita.
• Menjelaskan kitab suci Tripitaka
• Menyebutkan hari raya agama Buddha
• Menjelaskan guru agung agama Buddha

II. MATERI AJAR
Vihara, Cetya, Arama, rohaniawan, Tripitaka, Buddha Gotama.

III. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya-jawab, pengamatan, Pendekatan Pakem, Pendekatan CTL

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa apakah pernah pergi ke vihara/cetya
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menjelaskan fungsi vihara atau cetiya.
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai tempat-tempat ibadah agama Buddha
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumebr referensi tentang tempat-tempat ibadah agama Buddha secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang tempat-tempat ibadah agama Buddha
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang tempat-tempat ibadah agama Buddha
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep mereka tentang tempat-tempat ibadah agama Buddha
- Siswa membuat /mewarnai gambar, tentang tempat ibadah, agama Buddha
- Melaporkan hasil karya dan memajangkannya.

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep yang benar tentang tempat-tempat ibadah agama Buddha
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 2
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa apakah pernah mendengar kata rohaniwan?
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menjelaskan pengertian bhikkhu.
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai rohaniwan agama Buddha
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang rohaniwan agama Buddha secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang rohaniwan agama Buddha
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang rohaniwan agama Buddha
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep mereka tentang rohaniwan agama Buddha
- Siswa membuat /mewarnai gambar, tentang rohaniwan agama Buddha
- Melaporkan hasil karya dan memajangkannya.

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep yang benar tentang rohaniwan agama Buddha
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 3
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa apakah pernah mendengar kata Tripitaka?
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan kitab suci agama Buddha.
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai kitab suci agama Buddha.
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang kitab suci agama Buddha secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang kitab suci agama Buddha.
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang kitab suci agama Buddha.
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep mereka tentang kitab suci agama Buddha.
- Siswa membuat /mewarnai gambar, tentang kitab suci agama Buddha.
- Melaporkan hasil karya dan memajangkannya.

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep yang benar tentang kitab suci agama Buddha.
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 4
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa apakah pernah merayakan hari raya?
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan nama-nama hari raya agama Buddha.
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai guru agung agama Buddha dan kegiatan pada hari-hari raya agama Buddha.
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang guru agung agama Buddha dan kegiatan pada hari-hari raya agama Buddha secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang guru agung agama Buddha dan kegiatan pada hari-hari raya agama Buddha.
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang guru agung agama Buddha dan kegiatan pada hari-hari raya agama Buddha.
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep mereka tentang guru agung agama Buddha dan kegiatan pada hari-hari raya agama Buddha.
- Siswa membuat /mewarnai gambar, tentang guru agung agama Buddha dan kegiatan pada hari-hari raya agama Buddha..
- Melaporkan hasil karya dan memajangkannya.




Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep yang benar tentang guru agung agama Buddha dan kegiatan pada hari-hari raya agama Buddha.
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Buku Paket, Nara sumber, Gambar, Film

IX. PENILAIAN
Pertemuan 1
Teknik : Tes Tertulis, Penugasan
Bentuk Tes : Tes Uraian, Unjuk Kerja
Intrument : Daftar Pertanyaan, Rubrik Penilaian

Contoh Penilaian
Tes Tertulis
1. Dimanakah umat Buddha sembahyang?
2. Kapan umat Buddha pergi sembahyang di vihara?
3. Apa manfaat peri ke vihara?
4. Apa saja yang dapat dipelajari di vihara?
5. Apa yang kamu lihat di dalam vihara?

Kunci Jawaban:
1. Vihara
2. Hari Minggu
3. Belajar Dhamma
4. Belajar berdoa, menyanyi, sembangyang.
5. Patung Buddha, Lilin, dupa, bunga.

Unjuk Kerja
1. Warnailah gambar tempat ibadah berkut ini dengan baik dan benar!










Contoh Rubrik Penilaian:
No Aspek yang dinilai Skor Maks Siswa A Siswa B Dst
1 Komposisi warna 25
2 Kerapihan warna 25
3 Keindahan gambar 25
4 Kebersihan gambar 25
Jumlah 100



Pertemuan 2
Teknik : Tes Tertulis, Penugasan
Bentuk Tes : Tes Uraian, Unjuk Kerja
Intrument : Daftar Pertanyaan, Rubrik Penilaian.


Contoh Penilaian.
Tes Tertulis.
1. Sebutkan tiga macam rohaniwan agama Buddha!
2. Apakah artinya bhikkhu?
3. Apakah artinya samanera?
4. Apakah artinya romo pandita?
5. Dimanakah tempat tinggal bhikkhu?

Kunci Jawaban:
1. bhikkhu, samanera, romo pandita.
2. rohaniwan umat buddha laki-laki
3. calon bhikkhu
4. rohaniwan yang membantu sangha membabarkan dhamma
5. kuti (vihara)

Unjuk Kerja
Warnailah gambar berikut ini dengan baik dan benar!


Contoh Rubrik Penilaian:
No Aspek yang dinilai Skor Maks Siswa A Siswa B Dst
1 Komposisi warna 25
2 Kerapihan warna 25
3 Keindahan gambar 25
4 Kebersihan gambar 25
Jumlah 100


Pedoman Penilaian.

Nilai = Skor Perolehan x 100
Jumlah Skor







Pertemuan 3
Teknik : Tes Tertulis, Penugasan
Bentuk Tes : Tes Uraian, Unjuk Kerja
Intrument : Daftar Pertanyaan, Rubrik Penilaian.


Contoh Penilaian.
Tes Tertulis.
1. Apakah kitab suci agama Buddha?
2. Ditulis dalam bahasa apakah kitab suci agama Buddha?
3. Mengapa kitab suci agama Buddha disebut tripitaka?
4. Ajaran Buddha ditulis di mana?



Kunci Jawaban:
1. Tripitaka/Tipitaka
2. Bahasa Pali dan Sansekerta
3. Karena teridiri dari tiga kelompok
4. Kitab suci Tripitaka/Tipitaka

Unjuk Kerja
Lengkapi skema kitab suci berikut ini dengan baik dan benar!







Pertemuan 4
Teknik : Tes Tertulis, Penugasan
Bentuk Tes : Tes Uraian, Unjuk Kerja
Intrument : Daftar Pertanyaan, Rubrik Penilaian.

Contoh Penilaian.
Tes Tertulis.
1. Berapa hari raya agama Buddha?
2. Apa saja hari raya agama Buddha?
3. Hari raya apakah yang memperingati kelahiran guru Buddha?
4. Siapa guru agung uamat Buddha?
5. Dari mana asal guru agung umat Buddha?

Kunci Jawaban:
1. Empat
2. Waisak, Kathina, Asadha, Magha Puja
3. Waisak
4. Buddha Gotama
5. India




Unjuk Kerja
Warnailah gambar guru Buddha berikut ini dengan baik dan benar!



















Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas / Semester : I / I (Satu)
Pertemuan ke : 10, 11, 12 dan 13
Alokasi waktu : 35 menit x 12 jam pelajaran (4 kali pertemuan)
Standar Kompetensi : 2. Mengungkapkan identitas agama Buddha
Kompetensi Dasar : 2.2 Mengenali Buddha rupang, panji Buddhis, stupa, cakra dan swastika
sebagai simbol agama Buddha

Indikator : Menyebutkan jenis-jenis rupang dalam agama Buddha
Membedakan Buddha rupang dan jenis rupang lainnya
Menyebutkan warna dan arti panji Buddhis
Mengidentifikasi stupa, cakra dan swastika
Menjelaskan kegunaan stupa,cakara dan swastika
Menggambar stupa,cakra dan swastika

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
• Menyebutkan jenis-jenis rupang dalam agama Buddha
• Membedakan Buddha rupang dan jenis rupang lainnya
• Menyebutkan warna dan arti panji Buddhis
• Mengidentifikasi stupa, cakra dan swastika
• Menjelaskan kegunaan stupa,cakara dan swastika
• Menggambar stupa,cakra dan swastika

II. MATERI AJAR
Vihara, Cetya, Arama, rohaniawan, Tripitaka, Buddha Gotama.

III. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya-jawab, pengamatan, Pendekatan Pakem, Pendekatan CTL

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa apakah pernah melihat patung-patung Buddha?
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menjelaskan cirri-ciri patung Buddha..
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai Buddharupang dan jenis-jenis rupang lainnya
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang Buddharupang dan jenis-jenis rupang lainnya secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang Buddharupang dan jenis-jenis rupang lainnya
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang tentang Buddharupang dan jenis-jenis rupang lainnya
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep mereka tentang tentang Buddharupang dan jenis-jenis rupang lainnya
- Siswa membuat /mewarnai gambar, tentang tentang Buddharupang dan jenis-jenis rupang lainnya
- Melaporkan hasil karya dan memajangkannya.

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep yang benar tentang Buddharupang dan jenis-jenis rupang lainnya
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 2
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa apakah pernah melihat bendera Buddhis?
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menjelaskan pengertian bendera Buddhis.
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang warna dan arti panji Buddhis
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang warna dan arti panji Buddhis secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang warna dan arti panji Buddhis
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang warna dan arti panji Buddhis
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep mereka tentang warna dan arti panji Buddhis
- Siswa membuat /mewarnai gambar, tentang warna dan arti panji Buddhis
- Melaporkan hasil karya dan memajangkannya.

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep yang benar tentang warna dan arti panji Buddhis
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 3
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa apakah pernah mendengar kata stupa?
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menggambar stupa.
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai stupa, cakra, dan swastika
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang stupa, cakra, dan swastika
- secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang stupa, cakra, dan swastika
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang stupa, cakra, dan swastika.
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep mereka tentang stupa, cakra, dan swastika.
- Siswa membuat /mewarnai gambar, tentang stupa, cakra, dan swastika.
- Melaporkan hasil karya dan memajangkannya.

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep yang benar tentang stupa, cakra, dan swastika.
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 4
Kegiatan Awal
- Do,a pembukaan pendidikan agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
- Motivasi: Menanyakan kepada siswa apakah mengetahui fungsi stupa, cakra, dan swastika?
- Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan fungsi stupa, cakra, dan swastika?
- Apersepsi : Menanyakan kompetensi yang telah dikuasai dalam pertemuan sebelumnya

Kegiatan Inti
- Siswa melakukan pengamatan tentang gambar atau film mengenai fungsi stupa, cakra, dan swastika.
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber referensi tentang fungsi stupa, cakra, dan swastika secara umum hingga pengertian detailnya.
- Siswa menyusun konsep sementara (dengan bahasa sendiri) tentang fungsi stupa, cakra, dan swastika.
- Siswa melakukan sharing dengan orang lain (sesama teman, guru) untuk memperoleh tanggapan atas konsep mereka tentang fungsi stupa, cakra, dan swastika
- Siswa melakukan perbaikan terhadap konsep mereka tentang fungsi stupa, cakra, dan swastika
- Siswa membuat /mewarnai gambar, tentang fungsi stupa, cakra, dan swastika
- Melaporkan hasil karya dan memajangkannya.

Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan melakukan tanya jawab
- Siswa dibimbing guru menyimpulkan konsep yang benar tentang fungsi stupa, cakra, dan swastika
- Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran


V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Buku Paket, Nara sumber, Gambar, Film

VI. PENILAIAN
Pertemuan 1
Teknik : Tes Tertulis, Penugasan
Bentuk Tes : Tes PG, Unjuk Kerja
Intrument : Daftar Pertanyaan, Rubrik Penilaian

Contoh Penilaian
Tes Tertulis
1. Buddharupang dalam kebaktian berfungsi untuk ...
a. simbol
b. hiasan
c. pajangan

2. Warna merah pada Bendera Budhis melambangkan ....
a. cinta kasih
b. bakti
c. suci

3. Lihat Gambar
Gambar di samping adalah ....
a. Stupa
b. Swastika
c. Cakra


4. Tempat yang berfungsi untuk menyimpan abu jenasah orang suci adalah ...
a. Stupa
b. Swastika
c. Cakra

5. Buddharupang berguna untuk mengingat kebajikan ....
a. Buddha
b. Dhamma
c. Sangah

Kunci Jawaban:
1. A
2. A
3. C
4. A
5. A






Unjuk Kerja
Sempurnakan gambar berikut ini kemudian warnailah gambar dengan baik dan benar!















Contoh Rubrik Penilaian:
No Aspek yang dinilai Skor Maks Siswa A Siswa B Dst
1 Komposisi warna 20
2 Kerapihan warna 20
3 Keindahan gambar 20
4 Kebersihan gambar 20
5 Kesempurnaan garis 20
Jumlah 100




Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Kelas/Semester : II/I
Pertemuan : 1 dan 2
Standar Kompetensi : 1. Mengungkapkan peristiwa upacara pemberian nama dan asal-usul Pangeran Sidharta
Kompetensi Dasar :1.1 Menjelaskan peristiwa upacara pemberian nama Pangeran
Sidharta
Indikator :
o Membedakan dua pendapat dari 8 Brahmana pada Upacara Pemberian nama Pangeran Sidharta
o Menjelaskan arti nama Sidharta.
o Menjelaskan pendapat pertapa Kondanna tentang masa depan Pangeran Sidharta
o Menceritakan peristiwa dua hari setelah upacara pemberian nama
o Menjelaskan peranan Dewi Prajapati terhadap Pangeran Sidharta.
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (6 x 35 menit)

I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik dapat:
o Membedakan dua pendapat dari 8 Brahmana pada Upacara Pemberian nama Pangeran Sidharta
o Menjelaskan arti nama Sidharta.
o Menjelaskan pendapat pertapa Kondanna tentang masa depan Pangeran Sidharta
o Menceritakan peristiwa dua hari setelah upacara pemberian nama
o Menjelaskan peranan Dewi Prajapati terhadap Pangeran Sidharta

II. MATERI PEMBELAJARAN:
Upacara pemberian nama Pangeran Sidharta.

III. METODE PEMBELAJARAN:
o Ceramah, Tanya jawab, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal:
 Doa pembukaan
 Apersepsi
b. Kegiatan Inti:
 Peserta didik membaca peristiwa pemberian nama Pangeran Sidharta, melakukan pengamatan gambar dan film upacara pemberian nama Pangeran Sidharta.
 Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang upacara pemberian nama Pangeran Sidharta.
 Guru menjelaskan arti nama Sidharta.
 Penugasaan, evaluasi.

c. Kegiatan Akhir:
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang perbedaan pendapat pemberian nama Pangeran Sidharta.
 Doa penutup.

Pertemuan 2
a. Kegiatan awal
 Doa pembukaan
 Apersepsi
b. Kegiatan inti:
 Guru menjelaskan pendapat pertapa Kondanna tentang masa depan Pangeran Sidharta, peristiwa dua hari setelah upacara pemberian nama, dan peranan Dewi Prajapati terhadap Pangeran Sidharta.
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang upacara pemberian nama Pangeran Sidharta
c. Kegiatan akhir:
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
 Doa penutup

V. SUMBER BELAJAR:
Buku paket kelas II,Gambar / film/ VCD, Buku riwayat hidup Buddha Gotama.

VI. PENILAIAN:
Unjuk kerja, Tes lisan, Simulasi.


CONTOH RUBRIK PENILAIAN:

NO NAMA SISWA ASPEK YANG DINILAI JUMLAH SCORE
PEMAHAMAN EKSPRESI KONSENTRASI SIKAP
25 25 25 25
1 2 3 4 5 6 7
1 Dhammiko
2 Arip
3 Frista


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Kelas/Semester : II/I
Pertemuan : 3
Standar Kompetensi : 1. Mengungkapkan peristiwa upacara pemberian nama dan asal-usul Pangeran Sidharta
Kompetensi Dasar : 1.2 Mengidentifikasi asal-usul Pangeran Sidharta.
Indikator :

• Menjelaskan silsilah keluarga Pangeran Sidharta.
• Menjelaskan letak geografis kerajaan Kapilavastu.
• Menjelaskan nam suku, keluarga, dan kasta Pangeran Sidharta.
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (3 x 35 menit)

I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik dapat:
o Menjelaskan silsilah keluarga Pangeran Sidharta.
o Menjelaskan letak geografis kerajaan Kapilavastu.
o Menjelaskan nama suku keluaga dan kasta Pangeran Sidharta

II. MATERI PEMBELAJARAN:
Asal-usul Pangeran Sidharta.

III. METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, Tanya jawab, Penugasan, Diskusi

IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:

Pertemuan 1
Kegiatan Awal
 Doa pembukaan
 Apersepsi

Kegiatan inti:
 Peserta didik membaca silsilah Pangeran Sidharta, melakukan pengamatan gambar dan film tentang asal-usul Pangeran Sidharta, mengamati letak geografi kerajaan Kapilavastu pada peta.
 Guru menjelaskan nama suku, keluarga, dan kasta Pangeran Sidharta.
 Peserta didik melakukan diskusi dan membuat kesimpulan tetang silsilah Pangeran Sidharta.
 Penugasan, tanya jawab, dan evaluasi.

Kegiatan akhir:
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang asal-usul Pangeran Sidharta
 Doa penutup.

V. SUMBER BELAJAR:
o Buku Paket Kelas II
o Gambar / film/ VCD tentang upacara pemberian nama Pangeran Sidharta.
o Buku Riwayat Hidup Buddha Gautama.


VI. PENILAIAN:
Unjuk kerja,Tes lisan, Simulasi


CONTOH RUBRIK PENILAIAN:
NO NAMA SISWA ASPEK YANG DINILAI JUMLAH SCORE
PEMAHAMAN EKSPRESI KONSENTRASI SIKAP
25 25 25 25
1 2 3 4 5 6 7
1 DHAMMIKO
2 RUDI
3 ARIF




Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.












RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Kelas/Semester : II/I
Pertemuan : 4 dan 5
Standar Kompetensi : 1. Mengungkapkan kisah-kisah Jataka dan lain-lain yang bertemakan persahabatan dan kasih sayang.
Kompetensi Dasar : I.2 Menceritakan kisah-kisah Jataka dan lain-lain yang
bertemakan persahabatan dan kasih sayang.
Indikator :
• Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri cerita “Tiga Sahabat”
• Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri cerita Persahabatan Sariputta dan Moggalana
• Mengidentifikasi sifat-sifat positif yang patut dicontoh dalam cerita “Tiga Sahabat” dan ”Persahaban Sariputta dan Moggalana”
• Memilih sahabat yang baik di kelas.
• Memberi contoh berbagai macam perbuatan baik dalam persahabatan
• Mengidentifikasi sifat-sifat positif dan negatif yang ada dalam diri sendiri yang dapat menyebabkan terpelihara dan rusaknya persahabatan
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (6 x 35 menit)

I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik dapat:
o Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri cerita “Tiga Sahabat” (burung pelatuk, kura-kura, dan rusa).
o Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri cerita Persahabatan Sariputta dan Moggalana
o Mengidentifikasi sifat-sifat positif yang patut dicontoh dalam cerita “Tiga Sahabat” dan ”Persahaban Sariputta dan Moggalana”
o Memilih sahabat yang baik di kelas.
o Memberi contoh berbagai macam perbuatan baik dalam persahabatan
o Mengidentifikasi sifat-sifat positif dan negatif yang ada dalam diri sendiri yang dapat menyebabkan terpelihara dan rusaknya persahabatan

II. MATERI PEMBELAJARAN:
Kisah tiga sahabat, persahabatan Sariputta dan Moggalana.

III. METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, Tanya jawab, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
Pertemuan 1
a. Kegiatan awal
 Doa pembukaan
 Apersepsi
b. Kegiatan inti:
 Peserta didik membaca kembali kisah tiga sahabat, persahabatan Sariputta dan Moggalana.
 Peserta didik menceritakan kembali isi cerita tiga sahabat, persahabatan Sariputta dan Moggalana dengan bahasa sendiri.
 Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab
 Penugasan , evaluasi.
c. Kegiatan akhir:
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang perbedaan pendapat
 Doa penutup.

Pertemuan 2
a. Kegiatan awal
 Doa pembukaan
 Apersepsi

b. Kegiatan inti:
 Peserta didik memilih dan menuliskan daftar sahabat baik di kelasnya.
 Peserta didik menuliskan sifat-sifat baik yang ada dalam dirinya secara jujur.
 Peserta didik melakukan diskusi tentang sifat yang disukai dan yang tidak disukai dari teman-temannya.
 Penugasan, tanya jawab dan evaluasi.

c. Kegiatan akhir:
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang makna persahabatan.
 Doa penutup

V. SUMBER BELAJAR:
o Buku paket kelas II
o Gambar / film/ VCD tentang upacara cerita tiga sahabat (burung pelatuk, kura-kura, dan rusa).
o Gambar / film / VCD tentang persahabatan Sariputta dan Moggalana
o Sigalovada Sutta, Jataka.

VI. PENILAIAN:
o Tes lisan
o Tertulis
o Unjuk kerja
o simulasi

CONTOH RUBRIK PENILAIAN:

NO NAMA SISWA ASPEK YANG DINILAI JUMLAH SCORE
PEMAHAMAN EKSPRESI KONSENTRASI SIKAP
25 25 25 25
1 2 3 4 5 6 7
1 DHAMMIKO
2 ARIF
3 FRISTA



Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Kelas/Semester : II/I
Pertemuan : 6 dan 7
Standar kompetensi : 1. Mengungkapkan kisah – kisah Jataka dan lain-lain yang bertemakan persahabatan dan kasih sayang.
Kompetensi Dasar : 1.2 Menceritakan kisah-kisah Jataka dan lain-lain yang bertemakan persahabatan dan kasih sayang.
Indikator :
• Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri cerita ”Anak Domba Yang Pincang”
• Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri cerita ”Gajah Yang Welas Asih”
• Menjelaskan cara mengembangkan kasih sayang
• Menjelaskan manfaat mengembangkan kasih sayang

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (6 x 35 menit)

I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik dapat:
o Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri cerita ”Anak Domba Yang Pincang”
o Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri cerita ”Gajah Yang Welas Asih”
o Menjelaskan cara mengembangkan kasih sayang
o Menjelaskan manfaat mengembangkan kasih sayang

II. MATERI PEMBELAJARAN:
Sifat kasih sayang, kisah anak domba yang pincang, dan kisah gajah yang welas asih.

III. METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi.

IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN:
Pertemuan 1
a. Kegiatan awal
 Doa pembukaan
 Apersepsi

b. Kegiatan inti:
 Peserta didik melakukan studi pustaka tentang Kasih Sayang pada Kisah Anak Domba Yang Pincang, dan Kisah Gajah yang Welas Asih.
 Peserta didik memberikan pendapat tentang arti, fungsi, manfaat dan makna kasih sayang pada kisah tentang Anak Domba Yang Pincang, dan Kisah Gajah yang Welas Asih.

c. Kegiatan akhir:
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
 Doa penutup

Pertemuan 2
a. Kegiatan awal:
 Doa pembukaan
 Apersepsi

b. Kegiatan Inti:
 Peserta didik.melakukan diskusi tentang cara mengembangkan kasih sayang.
 Peserta didik menyimpulkan dalam bahasa sendiri secara sederhana tentang arti, fungsi, manfaat dan makna kasih sayang pada kisah tentang Anak Domba Yang Pincang, dan Kisah Gajah yang Welas Asih.

c. Kegiatan Akhir:
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
 Doa penutup

V. SUMBER BELAJAR:
o Buku Paket Kelas II
o Buku Cerita Jataka
o Film / VCD
o Gambar

VI. PENILAIAN:
o Tes lisan
o Tertulis
o Unjuk Kerja

CONTOH RUBRIK PENILAIAN:

NO NAMA SISWA ASPEK YANG DINILAI JUMLAH SCORE
PAMAHAMAN EKSPRESI KONSENTRASI SIKAP
25 25 25 25
1 2 3 4 5 6 7
1 DHAMMIKO
2 FRISTA
3 ARIF


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Pertemuan Ke : 1 dan 2
Kelas / Semester : III/I
Waktu : 2 x Pertemuan
Aspek : Sejarah

Standar Kompetensi : Mengenal dan meneladani sifat-sifat luhur Pangeran Siddharta

Kompetensi Dasar : Menjelaskan sifat-sifat luhur Pangeran Sidharta pada masa kanak-kanak

Indikator :
• Menyebutkan sifat – sifat baik Pangerang Siddharta pada masa kanak-kanak.
• Menerapkan sifat-sifat luhur yang dimiliki Pangeran Siddharta dalam kehidupan sehari – hari
• Menceritakan kembali kisah Pangeran Siddharta menolong burung belibis

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
• Menyebutkan sifat – sifat baik Pangerang Siddharta pada masa kanak-kanak.
• Menerapkan sifat-sifat luhur yang dimiliki Pangeran Siddharta dalam kehidupan sehari – hari
• Menceritakan kembali kisah Pangeran Siddharta menolong burung belibis

II. MATERI AJAR
Masa kanak-kanak Pangeran Siddharta

III. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, Pengamatan, Pendekatan Pakem.

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke 1
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan kepada siswa siapa saja yang sudah pernah membaca Riwayat Pangeran Sidharta pada masa kanak-kanak.
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan kembali Riwayat Pangeran Sidharta pada masa kana-kanak,

B. Kegiatan inti
• Siswa membaca riwayat hidup Pangeran Sidharta pada masa kanak-kanak
• Siswa menuliskan sifat luhur Pangeran Sidharta pada masa kanak-kanak




C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Siswa dibimbing guru menyimpulkan cerita masa kanak-kanak Pangeran Sidharta
• Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan ke 2
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan kepada siswa siapa saja yang sudah pernah membaca Riwayat Pangeran Sidharta pada masa kanak-kanak.
• Pengetahuan Prasarat: Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan kembali Riwayat Pangeran Sidharta pada masa kana-kanak

B. Kegiatan inti
• Siswa membaca cerita tentang kisah Pangeran Sidharta menolong burung belibis
• Siswa bercerita tentang kisah Pangeran Sidharta menolong burung belibis dengan bahasa sendiri
• Siswa memberi alasan perlunya Pangeran Siddharta melepas burung belibis

C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Siswa dibimbing guru menyimpulkan cerita masa kanak-kanak Pangeran Sidharta
• Siswa dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR
Buku Paket, Buku Riwayat Hidup Buddha Gautama, VCD Riwayat Hidup Buddha Gautama

VI. PENILAIAN
Tes Tertulis, Lesan,

Contoh Penilaian Tertulis
Pertemuan 1
1. Pangeran Siddharta melepaskan burung belibis karena Beliau memiliki sifat ….
a. welas asih b. cinta kasih c. simpati
2. Pangeran Siddharta lahir dalam lingkungan ….
a. bangsawan b. cendekiawan c. brahmana

Pertemuan 2
1. Pangeran Siddharta menolong burung belibis yang dipanah oleh ….
2. Dalam persidangan perebutan burung belibis antara Siddharta dengan Dewadatta dimenangkan oleh ….

Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Pertemuan Ke : 3 dan 4
Kelas / Semester : III/I
Waktu : 2 x Pertemuan
Aspek : Sejarah


Standar Kompetensi : Mengenal dan meneladani sifat-sifat luhur Pangeran Siddharta

Kompetensi Dasar : Meneladani sifat-sifat luhur Pangeran Sidharta pada masa kanak-kanak

Indikator :
• Memberi contoh sifat – sifat luhur Pangeran Siddharta pada masa kanak-kanak dalam pergaulan sehari-hari
• Menunjukkan sifat-sifat luhur yang dimiliki Pangeran Siddharta pada masa kanak-kanak

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
• Memberi contoh sifat – sifat luhur Pangeran Siddharta pada masa kanak-kanak dalam pergaulan sehari-hari
• Menunjukkan sifat-sifat luhur yang dimiliki Pangeran Siddharta pada masa kanak-kanak

II. MATERI AJAR
Masa kanak-kanak Pangeran Siddharta

III. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya Jawab, Pengamatan, Pendekatan Pakem.

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

Pertemuan ke 1
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan kepada peserta didik siapa saja yang sudah pernah membaca Riwayat Pangeran Sidharta pada masa kanak- kanak.
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan kembali Riwayat Pangeran Sidharta pada masa kana-kanak

B. Kegiatan inti
• Peserta didik dapat menunjukkan sifat-sifat baik Pangeran Siddharta melalui gambar atau menonton film (VCD)
• Secara berpasangan peserta didik bertanya jawab tentang sifat luhur Pangeran Siddharta


C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru menyimpulkan sifat-sifat luhur Pangeran Sidharta
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan ke 2
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan kepada peserta didik siapa saja yang sudah pernah membaca Riwayat Pangeran Sidharta pada masa kanak-kanak.
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan kembali Riwayat Pangeran Sidharta pada masa kana-kanak

B. Kegiatan inti
• Peserta didik dapat melakukan kegiatan melepas binatang (fang sen)
• Peserta didik dapat menuliskan contoh-contoh perbuatan yang mengandung nilai cinta kasih

C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru menyimpulkan manfaat melepas binatang
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR
Buku Paket, Buku Riwayat Hidup Buddha Gautama, VCD Riwayat Hidup Buddha Gautama

VI. PENILAIAN
Tes Tertulis, Isian, Daftar Pertanyaan

Contoh Penilaian
Pertemuan 1
1. Sifat luhur yang dimiliki Pangeran Sidharta adalah …
a. Metta-Karuna b. Karuna-Lobha c. Metta-Lobha
2. Pangeran Sidharta sangat menyayangi …
a. Manusia b. Binatang c. Semua Makhluk
Pertemuan 2
1. Upacara pelepasan binatang dalam tradisi china disebut ….
a. Ceng Beng b. Fang Sen c. Cio Ko
2. Makhluk yang sering dipakai dalam upacara pelepasan binatang adalah …
a. Anjing b. Ular c. Burung


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Pertemuan Ke : 5 dan 6
Kelas / Semester : III/I
Waktu : 2 x Pertemuan
Aspek : Sejarah

Standar Kompetensi : Mengungkapkan cerita Jataka dan lainnya yang bertemakan pengorbanan.

Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengorbanan Bodhisatva

Indikator :
• Menjelaskan sifat-sifat luhur Bodhisatva.
• Menceritakan kembali kisah ” Kelinci Bijaksana”
• Menceritakan kembali kisah ” Sutasoma”
• Menyebutkan lima macam pengorbanan Bodhisatva
• Mengidentifikasi lima pengorbanan Bodhisatva

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
• Menjelaskan sifat-sifat luhur Bodhisatva.
• Menceritakan kembali kisah ” Kelinci Bijaksana”
• Menceritakan kembali kisah ” Sutasoma”
• Menyebutkan lima macam pengorbanan Bodhisatva
• Mengidentifikasi lima pengorbanan Bodhisatva

II. MATERI AJAR
Bodhisatva

III. METODE PEMBELAJARAN
Tanya Jawab, Diskusi, Pendekatan Pakem, Pengamatan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
Pertemuan 1
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan perbuatan baik yang pernah dilakukan kepada orang lain.
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan kembali sifat-sifat luhur Bodhisatva.
B. Kegiatan inti
• Peserta didik diberi tugas menulis sifat-sifat baik Bodhisatva
• Peserta didik bercerita tentang Kelinci Bijaksana
• Peserta didik menuliskan 3 (tiga) sahabat Kelinci
• Peserta didik menjawab pertanyaan tentang sifat baik yang dimiliki Kelinci Bijaksana
• Peserta didik menunjukkan jenis pengorbanan yang dilakukan kelinci
• Peserta didik menyimak cerita tentang kelinci yang baik dari tape recorder
C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru menyimpulkan sifat-sifat baik Bodhisatva dan cerita tentang kelinci yang bijaksana
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 2
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan kepada peserta didik siapa saja yang sudah pernah membaca kisah Sutasoma.
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan kembali kisah Sutasoma

B. Kegiatan inti
• Siswa bercerita tentang Kisah Sutasoma
• Siswa menuliskan jenis sifat baik yang dimiliki Pertapa Sutasoma
• Siswa menuliskan lima macam pengorbanan Bodhisatva
• Siswa menjawab pertanyaan tentang lima macam pengorbanan Bodhisatva

C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru menyimpulkan cerita Sutasoma dan lima pengorbanan Bodhisatva
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR
Buku Paket, kaset recorder

VI. PENILAIAN
Tenik : Tes, Penugasan
Bentuk Tes : Isian, Unjuk Kerja
Instrumen : Daftar Pertanyaan

Contoh Penilaian:
Pertemuan 1
1. Sifat luhur seorang Bodhisatva adalah ...
2. Pengorbanan yang dilakukan kelinci adalah ...
Pertemuan 2
1. Ceritakan kembali dengan bahasa sendiri tentang Sutasoma!


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,


……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Pertemuan Ke : 7 dan 8
Kelas / Semester : III/I
Waktu : 2 x Pertemuan
Aspek : Sejarah

Standar Kompetensi : Mengungkapkan cerita Jataka dan lainnya yang bertemakan pengorbanan.

Kompetensi Dasar : Meneladan tokoh yang berkisahkan pengorbanan

Indikator :
• Meneladan sifat luhur yang dimiliki Kelinci Bijaksana
• Meneladan sifat luhur yang dimiliki Petapa Sutasoma


I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta didik mampu :
• Meneladan sifat luhur yang dimiliki Kelinci Bijaksana
• Meneladan sifat luhur yang dimiliki Petapa Sutasoma

II. MATERI AJAR :
Bodhisatva

III. METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah, Tanya Jawab, Pendekatan Pakem, Pengamatan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

Pertemuan 1
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan kepada peserta didik tentang pengorbanan yang pernah dilakukan.
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan kembali Cerita Kelinci Bijaksana

B. Kegiatan inti
• Membacakan cerita Kelinci Bijaksana
• Menuliskan jenis-jenis pengorbanan anggota tubuh yang dilakukan pada masa sekarang ini

C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru menyimpulkan jenis-jenis pengorbanan anggota tubuh pada masa sekarang
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 2
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan kepada peserta didik tentang sifat-sifat lihur
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan kembali kisah Pertapa Sutasoma

B. Kegiatan inti
• Membacakan cerita tentang sifat luhur yang dimiliki Pertapa Sutasoma
• Menjawab pertanyaan tentang jenis orang yang rela mengorbankan nyawa.

C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru menyimpulkan cerita tentang sifat luhur Pertapa Sutasoma
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR
Buku Paket dan Buku Jataka.

VI. PENILAIAN
Tenik : Tes Tertulis
Bentuk Tes : Isian
Instrumen : Daftar Pertanyaan

Contoh Penilaian:

Pertemuan 1
1. Sahabat Kelinci bijaksana yang mempersembahkan buah kepada pertapa adalah ...
2. Pengorbanan anggota tubuh pada saat sekarang adalah ...

Pertemuan 2
1. Pertapa Sutasoma melakukan pengorbanan ...
2. Orang yang rela mengorbankan nyawanya disebut ...




Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Pertemuan Ke : 9,10 dan 11
Kelas / Semester : III/I
Waktu : 2 x Pertemuan
Aspek : Sila


Standar Kompetensi : Mengkonstruksi sikap umat Buddha untuk menjadi manusia susila

Kompetensi Dasar : Mengenali sila-sila Pancasila Buddhis

Indikator :
• Menyebutkan Pancasila Buddhis dan artinya
• Menyanyikan lagu ” Pancasila Buddhis”

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
• Menyebutkan Pancasila Buddhis dan artinya
• Menyanyikan lagu ” Pancasila Buddhis”

II. MATERI AJAR
Pancasila Buddhis

III. METODE PEMBELAJARAN :
Tanya Jawab, Diskusi, Pendekatan Pakem, Pengamatan, Demonstrasi

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

Pertemuan 1
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan cara menjadi manusia susila
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan Pancasila Buddhis

B. Kegiatan inti
• Peserta didik membaca Paritta Pancasila Buddhis
• Peserta didik memanjatkan paritta Pancasila Buddhis


C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru memanjatkan paritta Pancasila Buddhis
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 2
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan cara menjadi manusia susila
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan Pancasila Buddhis

B. Kegiatan inti
• Peserta didik mangartikan sila-sila paritta Pancasila Buddhis
• Peserta didik menyebutkan akibat melanggar Pancasila Buddhis

C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru mengartikan paritta Pancasila Buddhis
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan 3
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Melakukan apersepsi (menggali kompetensi yang telah dikuasai sebelumnya tentang Pancasila Buddhis)

B. Kegiatan inti
• Peserta didik dibimbing guru menyanyikan lagu Pancasila Buddhis

C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru menyanyikan lagu Pancasila Buddhis
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR
• Buku Paket, Paritta Pancasila Buddhis

VI. PENILAIAN
• Tenik : Tes Tertulis dan penugasan
• Bentuk Tes : Isian dan unjuk kerja
• Instrumen : Daftar Pertanyaan



Contoh Tes Penilaian
Pertemuan 1
1. Contoh perbuatan yang termasuk pelanggaran sila kedua Pancasila Buddhis adalah ....
a. membunuh b. mencuri c. berzinah
2. Adinadana veramani sikkhapadam samadiyami adalah bunyi Pancasila Buddhis sila ....
a. pertama b. kedua c. Ketiga


Pertemuan 2
1. Sila keempat Pancasila Buddhis berjanji menghindari perbuatan ....
2. Praktikkan paritta Pancasila Buddhis dengan benar!

Pertemuan 3
1. Nyanyikan lagu Pancasila Buddhis!



Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.










RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Pertemuan Ke : 12 dan 13
Kelas / Semester : III/I
Waktu : 2 x Pertemuan
Aspek : Sila


Standar Kompetensi : Mengkontruksikan sikap umat Buddha untuk menjadi manusia susila

Kompetensi Dasar : Menjelaskan manfaat melaksanakan dan akibat melanggar Pancasila Buddhis

Indikator :
• Menjelaskan manfaat melaksanakan masing-masing sila dari Pancasila Buddhis
• Menyebutkan akibat pelanggaran masing-masing sila dari Pancasila


I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
• Menjelaskan manfaat melaksanakan masing-masing sila dari Pancasila
• Menyebutkan akibat pelanggaran masing-masing sila dari Pancasila

II. MATERI AJAR
Pancasila Buddhis

III. METODE PEMBELAJARAN
Tanya Jawab, Diskusi, Pendekatan Pakem, Pengamatan, Demonstrasi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran :

Pertemuan 1
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan kepada peserta didik siapa saja yang tidak pernah berbohong
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk melaksanakan Pancasila Buddhis

B. Kegiatan inti
• Peserta didik dapat mengungkapkan manfaat melaksanakan masing-masing sila dari Pancasila Buddhis dengan bahasa sendiri
• Peserta didik membentuk kelompok kecil
• Peserta didik dapat mendiskusikan manfaat masing-masing sila dari Pancasila Buddhis dalam kelompok


C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru menyimpulkan manfaat masing-masing sila Pancasila Buddhis
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran


Pertemuan 2
A. Kegiatan awal:
• Doa membukaan pendidikan agama Buddha
• Absen Murid
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
• Motivasi : Menanyakan kepada peserta didik tentang pelaksanaan Pancasila Buddhis
• Pengetahuan Prasarat : Meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan akibat pelanggaran Pancasila Buddhis

B. Kegiatan inti
• Peserta didik mendiskusikan akibat pelanggaran Pancasila Buddhis
• Peserta didik menyebutkan akibat pelanggaran masing-masing sila dari Pancasila Buddhis

C. Kegitan Akhir :
• Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan tanya jawab
• Peserta didik dibimbing guru menyimpulkan akibat pelanggaran masing-masing sila dari Pancasila Buddhis
• Peserta didik dibimbing guru menutup kegiatan pembelajaran

V. ALAT / BAHAN / SUMBER BELAJAR
Buku Paket, Buku Paritta

VI. PENILAIAN
Tenik : Penugasan
Bentuk Tes : Unjuk kerja
Instrumen : Rubrik Penilaian

Contoh Tes Penilaian
Pertemuan 1
1. Buatlah rangkuman tentang manfaat melaksanakan masing-masing Pancasila Buddhis!

Pertemuan 2
Contoh rubrik penilaian
No Sila kedua Contoh perbuatan yang
Melanggar sila Contoh perbuatan yang
Tidak Melanggar sila
1
Adinadana
Veramani sikkha
Padam samadiyami 1.
2.
3.
4.
5.
dst.
1.
2.
3.
4.
5.
dst.



Penskoran
Jika Peserta Didik dapat menyebutkan masing-masing 5 (lima) atau lebih pada kolom 3 dan 4 memperoleh skor 10.
Jika menyebutkan kurang dari 5 (lima) pada kolom 3 dan 4, skor dihitung berdasarkan jumlah isian (1=1)



Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : I
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengungkapkan peristiwa membajak sawah

Kompetensi Dasar : Menceritakan peristiwa membajak sawah

Indikator :
• Menceritakan sussana membajak sawah
• Menjelaskan cara mengembangkan sifat cinta kasih

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menceritakan Suasana perayaan membajak sawah

II. MATERI PEMBELAJARAN
Perayaan membajak sawah

III. METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN:
a. Kegiatan Awal :
o Doa pembukaan
• Memotivasi: Menanyakan kepada peserta didik apakah pernah melihat orang membajak sawah
b. Kegiatan Inti:
o Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan suasana membajak
• Meminta kepada peserta didik untuk mengamati film tentang riwayat hidup Pangeran Siddharta
• Peserta didik mampu menjawab pertanyaan tentang cara-cara mengembangkan cinta kasih
c. Kegiatan Akhir :
o Peserta didik bersama guru menarik kesimpulan dari peristiwa membajak sawah.
• Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku Paket Kelas IV, Gambar film

VI. PENILAIAN
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,


……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : 2
Alokasi waktu : 35 menit X 3 jam pelajaran (1 Pertemuan)

Standar Kompetensi : Mengungkapkan peristiwa membajak sawah

Kompetensi Dasar : Menceritakan peristiwa membajak sawah

Indikator :
o Memberi contoh cara Pangeran Siddharta mengembangkan cinta kasih
o Menceritakan keajaiban yang terjadi pada bayangan pohon jambu ketika Pangeran Siddharta bermeditasi

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menceritakan cara Pangeran Siddharta mengembangkan cinta kasih

II. MATERI PEMBELAJARAN
Perayaan membajak sawah

III. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
• Doa Pembukaan
• Memotivasi: menanyakan kepada peserta didik apakah pernah melihat orang membajak sawah
b. Kegiatan Inti :
• Meminta kepada peserta didik untuk menuliskan contoh-contoh cara Pangeran Siddharta mengembangkan cinta kasih
• Meminta kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan tentang keajaiban di bawah ponon
c. Kegiatan Akhir:
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang perayaan membajak sawah
• Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,


……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : 1
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengungkapkan peristiwa perayaan membajak sawah
Kompetensi Dasar : Menjelaskan makna peristiwa membajak sawah

Indikator :
o Menjelaskan sifat Pangeran Siddharta ketika perayaan membajak sedang berlangsung
o Menjelaskan tindakan yang dilakukan Raja Suddhodana ketika melihat Pangeran Siddharta sedang bermeditasi

I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik mampu menceritakan cara Pangeran Siddharta mengembangkan cinta kasih

II. MATERI PEMBELAJARAN:
Perayaan Membajak sawah

III. METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan
- Motivasi: menanyakan kepada peserta didik apa saja yang terjadi ketika peristiwa membajak sawah
b. Kegiatan Inti :
- Meminta peserta didik untuk membaca kembali sejarah tentang masa kanak-kanak PangeranSiddharta
- Meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan tentang sikap Pangeran Siddharta pada perayaan membajak
- Menanyakan kepada peserta didik tindakan apa yang diambil Raja Suddhodana ketika melihat Pangeran Siddharta sedang bermeditas
c. Kegiatan Akhir:
- Peserta didik beserta guru menarik kesimpulan tentang tindakan yang dilakukan oleh Raja Suddhodana
- Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku Paket kelas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : 2
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengungkapkan peristiwa membajak sawah
Kompetensi Dasar : Menjelaskan makna peristiwa membajak sawah

Indikator : Mengidentifikasi perayaan membajak sawah merupakan tradisi tahunan

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta didik mampu:
o Menjelaskan makna peristiwa membajak sawah
• Mengisi daftar tabel yang telah disediakan berkenaan dengan tradisi membajak sawah

III. MATERI PEMBELAJARAN:
Perayaan Membajak sawah

III. METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
• Doa Pembukaan
• Motivasi: Menanyakan kepada peserta didik apakah masih ingat tentang masa kanak-kanak Pangeran Siddharta
b. Kegiatan Inti:
• Meminta peserta didik untuk menjelaskan makna peristwa membajak sawah
• Membimbing peserta didik tentang cara mengisi tabel yang telah disediakan berkenaan dengan tradisi membajak sawah
c. Kegiatan Akhir:
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan makna dan tradisi dari perayaan membajak sawah
• Merangkum cerita membajak sawah
• Doa Penutup

V. ALAT /BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku Paket kelas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja

Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : 1
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Menerapkan Dharma yang membuat seseorang menjadi lemah lembut dan baik hati(Katannukatavedi)

Indikator :
o Menjelaskan pengertian sikap sabar
o Memberikan contoh sikap sabar dalam kehidupan sehari-hari

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian sikap sabar

II. MATERI PEMBELAJARAN
Kesabaran

III. METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan
- Motivasi: menanyakan kepada peserta didik tentang sifat yang dimiliki Pangeran Siddharta

b. Kegiatan Inti
- Meminta kepada peserta didik untuk menjelaskan pengertian sikap sabar
- Meminta kepada peserta didik untuk memberi contoh tentang sikap sabar dalam kehidupan sehari-hari

c. Kegiatan Akhir:
- Peserta didik bersama guru menarik kesimpulan tentang pengertian orang yang sabar
- Doa Penutup

V. ALAT /BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku Paket kelas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,


……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : 2
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : Menerapkan Dharma yang membuat seseorang menjadi lemah lembut dan baik hati(Katannukatavedi)

Indikator :
o Menyebutkan ciri-ciri orang sabar
o Menjelaskan manfaat dari sifat sabar

I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa dapat menyusun daftar kegiatan sehari-hari yang memerlukan Kesabaran

II. MATERI PEMBELAJARAN:
Kesabaran

III. METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan
- Motivasi: Menanyakan kepada peserta didik tentang pengertian sabar
b. Kegiatan Inti:
- Meminta kepada peserta didik untuk menyusun daftar kegiatan sehari-hari yang memerlukan kesabaran
- Menanyakan kepada peserta didik tentang ciri-ciri orang yang sabar
- Membimbing kepada peserta didik untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan kesabaran
c. Kegiatan Akhir:
- Peserta didik bersama guru menarik kesimpulan tentang ciri-ciri orang sabar
- Memberikan penghargaan terhadap peserta didik yang menguasai kompetensi dengan bai
- Doa penutup

V. ALAT /BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku Paket Kelas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,


……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : 3
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : Menerapkan Dharma yang membuat seseorang menjadi lemah lembut dan baik hati ( Katannukatavedi)

Indikator : Menceritakan kembali kisah tokoh pertapa Sutasoma

I. TUJUAN PEMBELAJARAN : - Menyebutkan ciri-ciri orang yang sabar
- Menjelaskan tentang kisah Sutasoma

II. MATERI PEMBELAJARAN : Kesabaran

III. METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan
- Motivasi: Menanyakan kepada peserta didik tentang ciri-ciri orang yang sabar

b. Kegiatan Inti :
- Meminta kepada peserta didik untuk mendengarkan tentang kisah Sutasoma
- Membimbing peserta didik untuk mengkaji ulang isi cerita pertapa Sutasoma
- Menanyakan kepada perserta didik tentang sifat pertapa Sutasoma
- Meminta kepada siswa untuk menjawab pertanyaan tentang kisah Sutasoma

c. Kegiatan Akhir :
- Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang isi cerita pertapa Sutasoma
- Menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya

V. ALAT /BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku Paket Kelas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : I
Alokasi waktu : 1 X Pertemua

Standar Kompetensi : Mengembangkan sfat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : Memberikan pertolongan sejati (Pubbakari) mewujudkan rasa terima kasih (Katannukatavedi) kepada orang yang telah memberikan pertolongan sejati

Indikator :
• Memberikan pertolongan kepada mahkluk/orang yang pantas ditolong
• Memberikan contoh orang/mahkluk yang pantas ditolong

I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Peserta didik mampu:
- Mendiskudikan tentang orang/mahkluk yang pantas ditolong
- Mengisi daftar tabel yang telah disiapkan tentang
- orang/mahkluk yang pantas dan tidak pantas ditolong

II. MATERI PEMBELAJARAN :
Pertolongan Sejati

III. METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan
- Memotivasi: Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan orang yang menderita
b. Kegiatan Inti:
- Membentu kelompok untuk mendiskusikan tentang orang/mahkluk yang pantas ditolong
- Membimbing peserta didik bersama kelompoknya melakukan diskusi tentang orang yang pantas ditolong
- Meminta kepada peserta didik untuk mengisi daftar
- tabel yang telah disiapkan tentang orang yang pantas dan tidak pantas ditolong
c. Kegiatan Akhir:
- Guru beserta anak didik menyimpulkan hasil diskusi
- Memajang hasil kesimpulan diskusi
- Memberikan tugas dan PR
- Doa Penutup

V. ALAT /BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku paket kelas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja

Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,

……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : 2
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengembangkan sfat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : Memberikan pertolongan sejati (Pubbakari) mewujudkan rasa terima kasih (Katannukatavedi) kepada orang yang telah memberikan pertolongan sejati

Indikator :
o Meneladani cara menolong mahkluk lain dalam kisah Sutasoma
o Menyebutkan sifat-sifat yang mendasari seseorang yang ingin menolong orang/mahkluk lain

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
- Mendengarkan kisah Sutasoma
- Menjelaskan kisah Sutasoma

II. MATERI PEMBELAJARAN :
Pertolongan Sejati

III. METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan
- Memotivasi: Meminta kepada peserta didik untuk bercerita tentang orang/mahkluk lain yang pantas ditolong
- Menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua
b. Kegiatan Inti:
- Meminta kepada peserta didik untuk mendengarkan kisah Sutasoma
- Meminta kepada peserta didik untuk menceritakan kembali kisah Sutasoma dengan kata-kata sendiri
- Meminta kepada peserta didik menyebutkan tokoh dalam kisah Sutasoma
c. Kegiatan Akhir:
- Guru meminta peserta didik mengumpulkan kisah Sotasoma yang telah ditulisnya
- Mengerjakan tugas
- Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku Paket keas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : 3
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengembangkan sfat-sifat luhur dalam kehidupan Sehari-hari

Kompetensi Dasar : Memberikan pertolongan sejati (Pubbakari) mewujudkan rasa terima kasih (Katannukatavedi) kepada orang yang telah memberikan pertolongan sejati

Indikator :
• Menjelaskan manfaat memberikan pertolongan kepada mahkluk/orang lain
• Membedakan cara menolong orang/mahkluk lain antara manusia biasa dengan seorang Bodhisatva

I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa dapat:
- Menjelaskan sifat-sifat yang mendasari seseorang ingin menolong orang/mahkluk lain
- Melakukan kegiatan yang mencerminkan pertolongan kepada mahkluk lain

II. MATERI PEMBELAJARAN:
Pertolongan Sejati

III. METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan
- Memotivasi: Menanyakan kepada peserta didik apakah masih ingat tentang kisah Sutasoma
- Peserta didik bercerita secara garis besar mengenai kisah Sutasoma
b. Kegiatan Inti :
- Membimbing siswa untuk melakukan kegiatan yang mencerminkan pertolongan kepada mahkluk lain
- Meminta peserta didik untuk menyusun daftar sifat-sifat yang mendasari seseorang untuk menolong orang/mahkluk lain
- Meminta kepada peserta didik untuk membuat catatan tentang manfaat menolong orang lain
c. Kegiatan Akhir :
- Peserta didik mengerjakan tugas
- Menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku Paket kelas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,


……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : 4
Alokasi waktu : 1X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengembangkan sfat-sifat luhur dalam kehidupan sehari- hari

Kompetensi Dasar : Memberikan pertolongan sejati (Pubbakari)
Mewujudkan rasa terima kasih (Katannukatavedi) kepada orang yang telah memberikan pertolongan sejati

Indikator :
• Menunjukkan sikap baik dalam menolong
• Memberi contoh cara membalas budi baik kepada orang yang telah berjasa

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta didik dapat:
• Menjelaskan perbedaan cara menolong orang/mahkluk lain bagi manusia biasa dan seorang Bodhisatva
• Melakukan kegiatan yang mencerminkan balas budi

II. MATERI PEMBELAJARAN:
Pertolongan Sejati

III. METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan
- Memotivasi: Meminta kepada peserta didik untuk bercerita tentang cara menolong mahkluk/orang lain
- Menyampaikan rencana kegiatan belajar yang akan dilaksanakan pada pertemuan keempat
b. Kegiatan Inti:
- Membimbing peserta didik untuk menyusun daftar sikap baik dalam menolong mahkluk/ orang lain
- Peserta didik mampu menjelaskan kisah tentang balas budi
- Meminta kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan yang mencerminkan tindakan balas budi
c. Kegiatan Akhir:
- Peserta didik beserta guru menarik kesimpulan tentang cara membalas budi
- Memberikan tugas dan PR
- Menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya
- Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama Buku Paket kelas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja

Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,


……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : I
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : Mengakui kesalahan, memperbaiki diri/ bertoba meminta dan memberi maaf

Indikator : - Mengidentifikasi perbuatan buruk
- Menyebutkan jenis-jenis perbuatan buruk

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta didik mampu:
- Menjelaskan pengertian perbuatan buruk
- Menyebutkan jenis-jenis perbuatan buruk

II. MATERI PEMBELAJARAN :
Mengakui kesalahan

III. METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Kegiatan Awal :
- Doa pembukaan
b. Kegiatan Inti
- Meminta peserta didik menjelaskan pengertian perbuatan buruk
- Memberi tanda Ceklis (V) yang mencerminkan perbuatan buruk pada tabel yang telah disediakan
- Menyebutkan jenis perbuatan
c. Kegiatan Akhir:
- Peserta didik beserta guru menyimpulkan materi tentang perbuatan buruk
- Mengerjakan tugas
- Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku Paket kelas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,


……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/Semester : IV/ I
Pertemuan ke : 2
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan

Standar Kompetensi : Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : Mengakui kesalahan, memperbaiki diri/ bertobat meminta dan memberi maaf

Indikator : - Memberikan contoh jenis sikap baik

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat:
- Memberikan contoh jenis perbuatan baik
- Melakukan perbuatan baik setelah melakukan perbuatan baik

II. MATERI PEMBELAJARAN :
Mengakui Kesalahan

III. METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah, Tanya jawab, Simulasi, Penugasan

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN:
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan
- Memotivasi siswa untuk tidak melakukan perbuatan buruk
b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik dapat memberikan contoh jenisperbuatan baik
- Mengucapkan kata-kata yang bertemakan pengakuan kesalahan
c. Kegiatan Akhir:
- Peserta didik bersama guru menyimpulkan tentang perbuatan baik
- Menyampaikan rencana kegiatan berikutnya dan hal- hal penting yang harus diketahui oleh peserta didik
- Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR:
Buku Riwayat Hidup Buddha Gotama, Buku Paket kelas IV

VI. PENILAIAN:
Tes Tertulis, Tes Lisan, Simulasi, Unjuk Kerja

Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,


……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/semester : V/1
Pertemuan ke : 1 s.d 3
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran
Standar Kompetensi : Mengungkapkan berbagai cara Raja Sudhodana membesarkan Pangeran Sidharta.

Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan cara Pangeran Sidharta dibesarkan dan sarana yang diberikan raja Sudhodana

Indikator :
- Menggolongkan keluara Pangeran Sidharta berdasarkan keadaan ekonomi setelah membaca riwayat Pangeran Sidharta
- Menjelaskan cara Pangeran Sidharta dibesarkan oleh keluarganya
- Menyebutkan tiga istana yang disediakan oleh raja Sudhodana
- Menyimpulkan pola hidup yang baik menurut ajaran Buddha

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Peserta didik mampu:
- Menggolongkan keluara Pangeran Sidharta berdasarkan keadaan ekonomi setelah membaca riwayat Pangeran Sidharta
- Menjelaskan cara Pangeran Sidharta dibesarkan oleh keluarganya
- Menyebutkan tiga istana yang disediakan oleh raja Sudhodana
- Menyimpulkan pola hidup yang baik menurut ajaran Buddha

II. MATERI AJAR :
Cara raja Sudhodana membesarkan Pangeran Sidharta.

III. METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah, Tanya jawab, Pengamatan

IV. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke 1
a. Kegiatan awal :
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid

b. Kegiatan inti
- Peserta didik membaca buku sejarah riwayat Buddha Gotama tentang Silsilah keluarga raja Sudhodana
- Peserta didik secara kelompok mengamati dan mencatat keluarga Pangeran Sidharta
- Peserta didik melakukan tanya jawab yang dipandu oleh guru
- Sesekali mengajukan pertanyaan menentang sehingga merespon peserta didik untuk aktif menjawabnya
- Peserta didik bersama guru menyimpulkan anggota keluarga Pangeran Sidharta


c. Kegiatan akhir
- Pemberian tugas
- Tindak lanjut
- Doa Penutup

Pertemuan Ke 2

a. Kegiatan awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid

b. Kegiatan inti
- Peserta didik membaca buku riwayat Buddha Gotama tentang kemewahan yang diberikan raja Sudhodana
- Peserta didik menuliskan jenis kemewahan yang dimiliki Pangeran Sidharta
- Peserta didik memperhatikan cerita guru tentang riwayat Buddha gotama
- Peserta didik membuat kesimpulan tentang pola hidup yang diberikan Raja Sudhodana pada pangeran Sidharta.
-
c. Kegiatan Akhir
- Pemberian tugas
- Tindak lanjut
- Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku Riwayat Buddha Gotama
- Buku pelajaran kelas V

VI. PENILAIAN
- Tes tertulis
1. Jelaskan golongan ekonomi Keluarga Pangeran Sidharta!
2. Tuliskan 3 macam kemewahan yang dimiliki Pangeran Sidharta!
3. Jelaskan pola hidup yang diberikan raja Sudhodana kepada Pangeran Sidharta!
4. Bagaimana Pangeran Sidharta dibesarkan oleh ayahnya raja Sudhodana?
5. Tuliskan nama anggota Keluarga Pangeran Sidharta!

Kunci jawaban Tes tertulis

1. kaya raya
2. tiga istana, tiga kolam,hiburan,pelayan dan dayang-dayang
3. hidup mewah
4. dimanjakan
5. Raja Sudhodana, Ratu Mahamaya, Pangeran Sidharta


- Tes Perbuatan
Ceritakan kembali dengan bahasa sendiri cara Raja Sudhodana memebesarkan Pangeran Sidharta.


Daftar Penilaian
Tes Perbuatan

No Nama Siswa Aspek Penilaian dan skor Jumlah skor ket
A B C D
35 25 20 20







Keterangan
a. Isi cerita
b. Urutan cerita
c. Intonnasi
d. Ekspresi



Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.








RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/semester : V/1
Pertemuan ke : 1 s.d 3
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 1 Menjelaskan cara Pangeran Sidharta dibesarkan dan sarana yang diberikan raja Sudhodana

Kompetensi Dasar : 1.2 Menjelaskan tujuan Raja Sudhodana memanjakan Pangeran Sidharta.

Indikator :
• Menjelaskan tujuan Raja Sudhodana memanjakan Pangeran Sidharta
• Menjelaskan Upaya Raja Sudhodana agar Pangeran Sidharta tidak menjadi Buddha
• Menyimpulkan makna tindakan Raja Sudhodana memanjakan Pangeran Sidharta


II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu:
- Menjelaskan tujuan Raja Sudhodana memanjakan Pangeran Sidharta
- Menjelaskan Upaya Raja Sudhodana agar Pangeran Sidharta tidak menjadi Buddha
- Menyimpulkan makna tindakan Raja Sudhodana memanjakan Pangeran Sidharta


III. MATERI AJAR
Tujuan raja Sudhodana memanjakan Pangeran Sidharta

IV. METODOLOGI PEMBELAJARAN
Ceramah, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi
-
V. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke 1
a. Kegiatan Awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid

b. Kegiatan inti
- Peserta didik membaca buku riwayat Buddha Gotama tentang tujuan raja Sudhodana memanjakan Pangeran Sidharta
- Peserta didik mencatat inti bacaan tersebut
- Peserta didik memperhatikan cerita guru tentang tujuan raja Sudhodana memanjakan Pangeran Sidharta.
- Peserta didik menceritakan kembali tentang trujuan raja sudhodana memanjakan Pangeran Sidharta


c. Kegiatan Akhir
- Pemberian tugas
- Doa Penutup

Pertemuan Ke 2
a. Kegiatan awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid

b. Kegiatan inti
- Peserta didik membentuk kelompok diskusi
- Peserta didik berdiskusi tentang usaha raja sudhodana memanjakan pangeran sidharta
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
- Peserta didik dengan dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi
- Evaluasi
c. Kegiatan akhir
- Pemberian tugas
- Tindak lanjut
- Doa Penutup

VI. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku pendidikan Agama Buddha Kelas IV
- Buku Riwayat Buddha Gotama

VII. PENILAIAN
Tes tertulis
1. Jelaskan tujuan raja Sudhodana memanjakan pangeran Sidharta!
2. Jelaskan upaya yang dilakukan Raja Sudhodana agar Pangeran Sidharta tidak menjadi Buddha!
3. Makna apa yang dapat diambil dari Raja Sudhodana memanjakan ! Pangeran Sidharta !

Kunci Jawaban
1. Agar pangeran Sidharta nantinya tidak menjadi Buddha tetapi menjadi raja
2. Membuatkan tiga macam istana Menyediakan pelayan yang muda-muda, memberikan hiburan-hiburan
3. Kemewahan tidak menjamin kebahagiaan

- Unjuk kerja
Ceritakan kembali dengan bahasa sendiri tujuan Raja Sudhodana memanjakan Pangeran Sidharta

Daftar Penilaian
No Nama Siswa Aspek Penilaian dan skor Jumlah skor ket
A B C D
35 25 20 20





Keterangan
a. Isi cerita
b. Urutan cerita
c. Intonnasi
d. Ekspresi

Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/semester : V/1
Pertemuan ke : 1 s.d 3
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 1. Menjelaskan cara Pangeran Sidharta dibesarkan dan sarana yang diberikan raja Sudhodana

Kompetensi Dasar : 1.3 Menjelaskan sikap Pangeran Sidharta Menghadapi Kemewahan dan kesenangan duniawi.
Indikator :
- Menjelaskan sikap Pangeran Sidharta dalam menghadapi kemewahan
- Membedakan antara hidup sederhana dengan kemewahan
- Menyebutkan macam-macam pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari
- Menunjukan pola hidup sederhana dalam kehidupan.
- Menerapkan pola hidup sederhana Pangeran Sidharta dalam kehidupan

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu:
- Menjelaskan sikap Pangeran Sidharta dalam menghadapi kemewahan
- Membedakan antara hidup sederhana dengan kemewahan
- Menyebutkan macam-macam pola hidup sederhana dalam kehidupan
- Menunjukan pola hidup sederhana dalam kehidupan.
- Menerapkan pola hidup sederhana Pangeran Sidharta dalam kehidupan

II. MATERI AJAR
Sikap Pangeran Sidharta dalam menghadapi kemewahan

III. METODOLOGI PEMBELAJARAN
Ceramah, Pengamatan
- Tanya jawab
- Diskusi
IV. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke 1

a. Kegiatan Awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid

b. Kegiatan inti
- Peserta didik membaca buku Riwayat hidup Buddha Gotama tentang sikap Pangeran Sidharta menghadapi kemewahan yang diberikan raja Sudhodana.
- Peserta didik menceritakan kembali riwayat hidup Buddha Gotama tentang sikap Pangeran Sidharta menghadapi kemewahan yang diberikan raja Sudhodana.
- Peserta didik membentuk kerja kelompok membahas sikap Pangeran Sidharta menghadapi kemewahan
- Peserta didik dengan dibantu guru menyimpulkan sikap Pangeran sidharta menghadapi kemewahan

c. Kegiatan Akhir
- Pemberian Tugas
- Doa penutup


Pertemuan ke 2
a. Kegiatan Awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
b. Kegiatan inti
- Peserta didik mengadakan diskusi tentang perbedaan hidup mewah dengan hidup sederhana
- Mempresentasikan hasil diskusi
- Menyusun daftar pola hidup sederhana
- Menuliskan manfaat hidup sederhana.
- Evaluasi

c. Kegiatan Akhir
- Pemberian Tugas
- Tindak lanjut
- Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku Riwayat Buddha Gotama
- Buku Pelajaran Agama Buddha kelas V

VI. PENILAIAN
- Tertulis
1. Jelaskan golongan ekomi Keluarga Pangeran Sidharta!
2. Tuliskan 3 macam kemewahan yang dimiliki Pangeran Sidharta!
3. Jelaskan pola hidup yang diberikan raja Sudhodana kepada Pangeran Sidharta!
4. Jelaskan Pangeran Sidharta dalam menghadapi kemewahan!
5. Bagaimana menerapkan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari hari!


Kunci Jawaban
1. Kalau hidupm mewah segala sesuatu yang kita inginkan serba terlaksana dan harta benda berlimpah sedangkan hidup sederhana segala sesuatu yang kita inginkan serba pas-pasan bahkan yang kita inginkan banyak yang belum tercapai.
2. hidup yang tidak berlebihan, tidak berpenampilan menyolok dan hidud sesuai kebutuhan.
3. tidak menjadi sasaran kejahatan, tidak menimbulkan kecemburuan sosial, mengurangi pengeluaran atau hidup hemat
4. merasa jenuh bosan, tidak betah di istanasemua yang ada didalam istana dianggap sebagai sumber penderitaan.
5. tidak memakai perhiasan yang berlebihan, hidup hemat menggunakan barang sesuai kebutuhan

- Unjuk Kerja
Ceritakan kembali dengan bahasa sendiri cara Raja Sudhodana memebesarkan Pangeran Sidharta

Daftar Penilaian
No Nama Siswa Aspek Penilaian dan skor Jumlah skor
A B C
20 50 30







Keterangan
a. Kerapian
b. Ketepatan Menjawab
c. Kecepatan



Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4



Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/semester : V/1
Pertemuan ke : 1 s.d 3
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 2. Menjelaskan hukum hukum kebenaran

Kompetensi Dasar : 2.1 Mendiskripsikan hukum kebenaran

Indikator
- Menjelaskan Pengertian Hukum kebenaran
- Menyebutkan empat macam hukum kebenaran
- Membedakan Hukum kebenaran biasa dengan kebenaran mutlak
- Menentukan berlakunya hukum kebenaran

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik mampu menjelaskan Pengertian Hukum kebenaran
- Peserta didik mampu menyebutkan empat macam hukum kebenaran
- Peserta didik mampu membedakan Hukum kebenaran biasa dengan kebenaran mutlak
- Peserta didik mampu menentukan berlakunya hukum kebenaran


II. MATERI AJAR
- Hukum Kebenaran

III. METODOLOGI PEMBELAJARAN
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi

IV. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1

a. Kegiatan Awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid

b. Kegiatan inti
- Peserta didik membentuk kelompok
- Peserta didik membaca buku tentang hukum kebenaran
- Peserta didik menuliskan Pengertian Hukum kebenaran dan macam-macam hukum kebenaran
- Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
- Peserta didik dibantu guru menyimpulkan hasil kerja kelompok
c. Kegiatan Akhir
- Pemberian tugas
- Doa Penutup

Pertemuan ke 2
b. Kegiatan awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid

c. Kegiatan Inti
- Peserta didik membentuk kelompok
- Peserta didik mendiskusikan perbedaan kebenaran biasa dengan kebenaran mutlak dan berlakunya hukum kebenaran
- Peserta didik mempresentasikan hasil kelompoknya
- Peserta didik dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi
- Evaluasi
d. Kegiatan Akhir
- Pemberian tugas
- Tindak lanjut
- Doa penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku Pendidikan Agama Buddha Kelas lima

VI. PENILAIAN
- Tes tertulis
1. Jelaskan arti hukum kebenaran !
2. Sebutkan 4 macam hukum kebenaran !
3. Jelaskan tempat berlakunya hukum kebenaran !
4. Jelaskan tempat berlakunya hukum kebenaran
5. Dimanakah hukum kebenaran tidak berlaku!
Kunci Jawaban
1. hukum yang berlaku dimana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja tidak terikat waktu, tempat dan keadaan.
2. empat kesunyataan mulia, perbuatan dan kelahiran kembali, tiga corak yang umum, sebab musabab yang saling bergantungan.
3. Kebenaran biasa terikat waktu,tempat dan keadaan sedangkan kebenaran mutlak tidak terikat waktu,tempat dan keadaan
4. hukum kebenaran berlaku di tiga puluh satu alam
5. hukum kebenaran tidak berlaku di nibbbana

Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 5



Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/semester : V/1
Pertemuan ke : 1 s.d 2
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 2. Menjelaskan hukum hukum kebenaran

Kompetensi Dasar : 2.2 Menjelaskan hakekat kehidupan menurut ajaran Buddha

Indikator
- Menjelaskan hakekat kehidupan menurut agama Buddha
- Menyebutkan contoh-contoh penderitaan jasmani
- Memberikan contoh-contoh penderitaan batin
- Memberikan contoh-contoh perubahan pisik yang menyebabkan penderitaan pada manusia.


I. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik mampu menjelaskan hakekat kehidupan menurut agama Buddha
- Peserta didik mampu menyebutkan contoh-contoh penderitaan jasmani
- Peserta didik mampu memberikan contoh-contoh penderitaan batin
- Peserta didik mampu memberikan contoh-contoh perubahan pisik yang menyebabkan penderitaan pada manusia.


II. MATERI AJAR
- Hakekat kehidupan


III. METODOLOGI PEMBELAJARAN
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke-1
a. Kegiatan Awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid

b. Kegiatan inti
- Peserta didik mengamati keadaan mahluk hidup dilingkungan sekitar.
- Peserta didik membuat daftar contoh mahluk hidup yang sedang mengalami penderitaan dan kebahagiaan.
- Peserta didik menyusun daftar penderitaan yang dialami oleh mahluk hidup sehari-hari
- Peserta didik mengisi daftar isian tentang sikap menghadapi orang yang yang menderita
- Peserta didik mengisi daftar isian tentang sikap menghadapi orang yang bahagia
- Peserta didik menunjukkan proporsi mahluk yang mengalami kebahagiaan dan penderitaan.

c. Kegiatan Akhir
- Pemberian tugas
- Tindak lanjut
- Doa penutup

Pertemuan ke 2
a. Kegiatan awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid

b. Kegiatan inti
- Peserta didik menyusun daftar penderitaan jasmani, batin dan perubahan fisik yang dialami manusia
- Peserta didik bertanya jawab tentang cara menghadapi penderitaan jasmani, batin dan perubahan fisik
- Peserta ddidik membaca kisah tentang dewadatta melukai Sang Buddha
- Peserta didik menceritakan kembali tentang kisah Dewadatta melukai Sang Buddha
- Peserta didik dibantu guru menyimpulkan macam-macam penderitaan dan cara mengatasinya.
- Evaluasi

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku pendidikan Agama Buddha kelas v
- Gambar-gambar yang menunjukan penderitaan

VI. PENILAIAN
- Tertulis
1. Jelaskan hakikat kehidupan menurut agama Buddha!
2. Tuliskan contoh- contoh penderitaan jasmani !
3. Tuliskan penderitaan batin !
4. Mengapa kebahagiaan duniawi dianggap penderitaan?
5. Tuliskan contoh perbuatan pisik yang menyebabkan penderitaan manusia!

Kunci Jawaban
1. menderita
2. batuk, sakit gigi, sakit kepala
3. sedih, kecewa, khawatir
4. karena kebahagiaan dunia tidak kekal
5. ketuaan , kematian


- Unjuk kerja
- Susunlah daftar penderitaan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari dengan membuat pohon dhamma


Hasil penilaian pohon Dhamma dari pengelompokan cara kelahiran mahluk hidup
No Nama siswa Penderitaan jasmani Penderitaan batin Jumlah skor
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 10
1
2
3

Ket . Anak yang dapat menuliskan lengkap macam-macam penderitaan mendapat skor 10.






Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.


















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 6


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/semester : V/1
Pertemuan ke : 1 s.d 3
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 2. Menjelaskan hukum hukum kebenaran

Kompetensi Dasar : 2.3 Mendiskripsikan hukum karma

Indikator
- Menjelaskan pengertian hukum karma
- Menyebutkan 2 macam karma menurut sifatnya
- Menghubungkan antara penderitaan dengan karma
- Menghubungkan antara kebahagiaan dengan karma
- Menjelaskan sabda Buddha tentang hukum karma
- Menjelaskan perumpamaan hukum karma
- Menyimpulkan manfaat mempelajari hukum karma


I. TUJUAN PEMBELAJARAN
- Peserta didik mampu menjelaskan pengertian hukum karma
- Peserta didik mampu menyebutkan 2 macam karma menurut sifatnya
- Peserta didik mampu menghubungkan antara penderitaan dengan karma
- Peserta didik mampu menghubungkan antara kebahagiaan dengan karma
- Peserta didik mampu menjelaskan sabda Buddha tentang hukum karma
- Peserta didik mampu menjelaskan perumpamaan hukum karma
- Peserta didik mampu menyimpulkan manfaat mempelajari hukum karma


II. MATERI AJAR
- Hukum Karma


III. METODOLOGI PEMBELAJARAN
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi

IV. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
a. Kegiatan Awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid



b. Kegiatan inti

- Peserta didik membaca buku tentang karma
- Peserta didik menuliskan pengertian hukum karma
- Peserta didik bertanya jawab tentang perbuatan yang termasuk karma dan yang bukan karma
- Peserta didik menyusun daftar macam-macam karma
- Peserta didik mengelompokkan macam-macam karma menurut sifatnya
- Peserta didik mengelompokkan macam-macam perbuatan melalui pikiran, ucapan dan badan jasmani
- Peserta didik dengan bantuan guru menyimpulkan pengertian karma, macam-macam karma menurut sifatnya dan karma melalui pikiran, ucapan dan jasmani

c. Kegiatan Akhir
- Pemberian tugas
- Doa Penutup

Pertemuan ke 2
b. Kegiatan awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid

c. Kegiatan inti
- Peserta membentuk kelompok diskusi
- Peserta didik melakukan diskusi tentang hubungan karma dengan penderitaan manusia dan hubungan karma dengan kebahagiaan
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
- Peserta didik dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi
- Evaluasi

d. Kegiatan akhir
- Pemberian tugas
- Tindak lanjut
- Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
- Buku pendidikan Agama Buddha kelas V
- Gambar-gambar akibat melakukan karma baik maupun karma buruk

VI. PENILAIAN
- Tes tertulis
1. Jelaskan arti hukum karma !
2. Tulsikan 2 macam hukum karma berdasarkan sifatnya !
3. Jelaskan hubungan antara penderitaan dengan hukum karma!
4. Jelaskan hubungan antara kebagahagiaan dengan hukum karma !
5. Lengkapilah tabel tentang manfaat mempelajari hukum karma!

Kunci Jawaban
1. Hukum yang mengatur perbuatan.
2. Karma baik dan karma buruk.
3. Mereka yang berbuat karma jahat akan menderita.
4. Mereka yang berbuat karma baik hidupnya akan bahagia.


5.
No Manfaat mempelajari hukum karma
1
2
3
4
5 ............................................................
............................................................
............................................................
............................................................
............................................................





Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 7


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas/semester : V/1
Pertemuan ke : 1 s.d 2
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 2. Menjelaskan hukum- hukum kebenaran

Kompetensi Dasar : 2.4 Menjelaskan Hukum kelahiran kembali

Indikator
• Menjelaskan pengertian Punarbhava
• Menjelaskan hubungan karma dengan punarbhava
• Menghubungkan kelahiran kembali bagi orang yang suka berdana dengan alam kehidupan
• Menyebutkan empat macam cara kelahiran suatu mahluk.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat:
• Menjelaskan pengertian Punarbhava
• Menjelaskan hubungan karma dengan punarbhava
o Menghubungkan kelahiran kembali bagi orang yang suka berdana dengan alam kehidupan
o Menyebutkan empat macam cara kelahiran suatu mahluk.

II. MATERI AJAR
- Kelahiran Kembali (Punarbhava)

III. METODOLOGI PEMBELAJARAN
Ceramah, Tanya jawab, Diskusi

IV. LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan ke 1
a. Kegiatan Awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
b. Kegiatan inti
- Peserta didik membaca buku tentang kisah kelahiran kembali (Punarbhava)
- Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang kelahiran kembali
- Peserta didik menceritakan kembali tentang kisah kelahiran kembali
- Peserta didik dibantu guru menyimpulkan makna dari cerita yang telah di baca.
c. Kegiatan akhir
- Pemberian tugas
- Doa Penutup



Pertemuan ke 2
a. Kegiatan awal
- Motivasi dan aperspsi
- Doa Pembukaan pendidikan Agama Buddha
- Meditasi
- Absen murid
b. Kegiatan inti
- Peserta didik membentuk kelompok diskusi
- Peserta didik berdiskusi tentang hubungan kelahiran kembali dengan perbuatan (karma) dan empat cara kelahiran kembali suatu mahluk
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
- Peserta didik dibantu guru menyimpulkan hasil diskusi.
- Evaluasi
c. Kegiatan akhir
- Pemberian tugas
- Doa Penutup

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Buku pendidikan agama Buddha kelas V, Buku Jataka, Gambar-gambar kelahiran kembali

VI. PENILAIAN
- Tes Tertulis
1. Jelaskan pengertian Purnarbhava !
2. Jelaskan hubungan karma dengan Punarbhava !
3. Jelaskan hubungan kelahiran kembali dengan orang yang suka berdana !
4. Sebutkan 4 macam cara kelahiran suatu makhluk !
5. Tuliskan contoh mahluk hidup yang terlahir secara sepontan!


- Unjuk kerja
1. Buatlah daftar mahluk hidup sesuai dengan cara kelahirannya

Hasil Penilaian Pohon Dhamma dari mengelompokkan cara kelahiran mahluk hidup


No Nama Siswa Aspek yang di nilai Jml skor Nilai
Kerapian Ketepatan menjawab Kecepatan
20 50 30 100
1
2
3


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas / Semester : VI / I
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan
Standar Kompetensi : 1. Mengungkapkan cerita pada masa pendidikan pangeran Sidharta.

Kompetensi Dasar : .1. Menjelaskan masa pendidikan pangeran Sidharta.

Indikator :
o Menyebutkan nama guru Pangeran Sidharta waktu bersekolah.
o Menceritakan masa pendidikan Pangeran Sidharta.
o Mencontoh cara belajar pangeran Sidharta.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat:
o Menyebutkan nama guru Pangeran Sidharta waktu bersekolah.
o Menceritakan masa pendidikan Pangeran Sidharta.
o Mencontoh cara belajar pangeran Sidharta.

II. MATERI AJAR :
Pendidikan Pangeran Sidharta

III. METODE PEMBELAJARAN :
Cerita, ceramah, diskusi.

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 :
a. Kegiatan Awal :
- Doa pembukaan pendidikan.
- Motivasi dan Apersepsi.

b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik membaca riwayat hidup Pangeran Sidharta waktu bersekolah.
- Peserta didik mencatat hal-hal yang penting dalam Bacaan.
- Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami.
- Peserta didik menyimak dan menanggapi pertanyaan dari temannya.
- Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.
- Peserta didik mengerjakan tugas.

c. Kegiatan Akhir :
- Menyimpulkan materi pelajaran.
- Doa penutupan Pendidikan.



Pertemuan 2 :
a. Kegiatan Awal :
- Doa pembukaan pendidikan.
- Motivasi dan Apersepsi.

b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik berkumpul dalam kelompok.
- Setiap kelompok mendiskusikan Riwayat Hidup Pangeran Sidharta waktu bersekolah.
- Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok secara`bergiliran, sedangkan kelompok lain menyimak dan memberi tanggapan (diskusi kelas).
- Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelas.
- Peserta didik mengerjakan tugas.

c. Kegiatan Akhir :
- Menyimpulkan materi pelajaran.
- Doa Penutup Pendidikan.

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
Buku pelajaran pendidikan agama Buddha klas VI

VI. PENILAIAN :
Tes tertulis, Tes lisan, Unjuk kerja




Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.













RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas / Semester : VI / I
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan
Standar Kompetensi : 1. Mengungkapkan cerita pada masa pendidikan Pangeran Sidharta.

Kompetensi Dasar : 1.2. Meneladan semangat belajar Pangeran Sidharta.

Indikator :
o Menjelaskan cara belajar Pangeran Sidharta.
o Mencontohkan semangat belajar yang dimiliki Pangeran Sidharta.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa dapat:
o Menjelaskan cara belajar Pangeran Sidharta.
o Mencontohkan semangat belajar yang dimiliki Pangeran Sidharta.

II. MATERI AJAR :
Pendidikan Pangeran Sidharta

IV. METODE PEMBELAJARAN :
Cerita, ceramah, diskusi.

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 :
a. Kegiatan Awal :
- Doa pembukaan pendidikan.
- Motivasi dan Apersepsi.

b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik membaca Riwayat Hidup Pangeran Sidharta waktu bersekolah.
- Peserta didik mencari kata yang tepat dalam bacaan yang menggambarkan semangat belajar Pangeran Sidharta.
- Peserta didik mencatat hal-hal yang belum dipahami dalam bacaan.
- Peserta didik diberi kesempatan mengajukan pertanyaan kepada guru.
- Peserta didik menyimak penjelasan guru.
- Peserta didik mengerjakan tugas (LKS).

c. Kegiatan Akhir :
- Menyimpulkan materi pelajaran.
- Doa Penutup Pendidikan.


Pertemuan 2 :
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan Pendidikan.
- Motivasi dan Apersepsi.

b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik mendiskusikan sikap belajar Pangeran Sidharta dalam kelompok.
- Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergilir sedang-kan kelompok lain menyimak dan menanggapinya.
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelas tentang semangat belajar Pangeran Sidharta.
- Peserta didik mencatat kesimpulan diskusi kelas.
- Peserta didik mengerjaka tugas.

c. Kegiatan Akhir :
- Menyimpulkan materi pelajaran.
- Doa Penutup Pendidikan.

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :
Buku pelajaran pendidikan agama Buddha klas VI

VI. PENILAIAN :
Tes tertulis, Tes lisan, Unjuk kerja




Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas / Semester : VI / I
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan
Standar Kompetensi : 2. Memahami perumpamaan-perumpamaan cerita agama Budha yang Poluler.

Kompetensi Dasar : 2.1.Menceritakan perumpamaan tentang kisah Rumah Terbakar.

Indikator :
• Menceritakan kisah rumah terbakar.
• Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita rumah terbakar.
• Mencari pesan-pesan spiritual dari cerita rumah terbakar.
• Melaksanakan pesan-pesan spiritual dalam kehidupan nyata.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat:
• Menceritakan kisah rumah terbakar.
• Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita rumah terbakar.
• Mencari pesan-pesan spiritual dari cerita rumah terbakar.
• Melaksanakan pesan-pesan spiritual dalam kehidupan nyata.

II. MATERI AJAR :
Kisah rumah terbakar

III. METODE PEMBELAJARAN :
Cerita, ceramah, diskusi.

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal :
- Doa pembukaan pendidikan.
- Motivasi dan Apersepsi.

b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik menyimak perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.
- Peserta didik menuliskan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita perumpamaan kisah kembali-nya anak yang hilang.
- Peserta didik menilai karakter masing-masing tokoh dalam cerita perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.

c. Kegiatan Akhir :
- Menyimpulkan materi pelajaran.
- Doa Penutup Pendidikan.


Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal :
- Doa pembukaan pendidikan.
- Motivasi dan Apersepsi.

b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik menceritakan kembali cerita perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.
- Peserta didik menuliskan pesan-pesan spiritual dalam cerita perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.
- Peserta didik dipandu oleh guru untuk menyimpulkan cerita perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.

c. Kegiatan Akhir :
- Menyimpulkan materi pelajaran.
- Doa Penutup Pendidikan.

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :
Buku pelajaran pendidikan agama Buddha kelas VI

VI. PENILAIAN :
Tes tertulis, Tes lisan, Unjuk kerja




Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.












RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas / Semester : VI/ I
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan
Standar Kompetensi : 2. Memahami perumpamaan-perumpamaan cerita agama Budha

Kompetensi Dasar : 2.2 Menjelaskan perumpamaan tentang Orang yang Luka Terkena Panah
Beracun.

Indikator :
• Menceritakan kembali perumpamaan tentang orang yang terkena panah beracun dengan bahasa sendiri.
• Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita orang yang luka terkena panah beracun.
• Menilai karakter tokoh-tokoh dalam cerita orang yang luka terkena panah beracun.
• Menuliskan pesan-pesan spiritual dalam cerita orang yang luka terkena panah beracun.
• Melaksanakan pesan-pesan spiritual kehidupan nyata.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat:
• Menceritakan kembali perumpamaan tentang orang yang terkena panah beracun dengan bahasa sendiri.
• Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita orang yang luka terkena panah beracun.
• Menilai karakter tokoh-tokoh dalam cerita orang yang luka terkena panah beracun.
• Menuliskan pesan-pesan spiritual dalam cerita orang yang luka terkena panah beracun.
• Melaksanakan pesan-pesan spiritual kehidupan nyata.


II. MATERI AJAR :
Cerita agama Buddha yang populer.

III. METODE PEMBELAJARAN :
Cerita, ceramah, diskusi.

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

Pertemuan 1 :
a. Kegiatan Awal :
- Doa pembukaan pendidikan.
- Motivasi dan Apersepsi.
b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik menyimak cerita perumpamaan tentang orang yang terkena anak panah beracun.
- Peserta didik mencatat tokoh-tokoh penting dalam cerita perumpamaan orang yang luka terkena anak panah beracun.
- Peserta didik menuliskan kembali cerita yang disimak secara berurutan dan terpadu dengan bahasa sendiri.

c. Kegiatan Akhir :
- Menyimpulkan materi pelajaran.
- Doa Penutup Pendidikan.

Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan Pendidikan.
- Motivasi dan Apersepsi.

b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik membaca cerita perumpamaan tentang orang yang terkena anak panah beracun.
- Peserta didik mendiskusikan isi yang terkandung dalam cerita perumpamaan tentang orang yang terkena anak panah beracun.
- Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi secara bergantian dan kelompok lain menyimak serta menanggapinya.
- Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi kelas tentang pesan-pesan spiritual dari cerita perumpamaan tetang orang yang terkena anak panah beracun.
- Peserta didik mencatat kesimpulan hasil diskusi kelas.

c. Kegiatan akhir :
- Menyimpulkan materi pelajaran.
- Doa Penutup Pendidikan.

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :
Buku pelajaran agama Buddha kelas VI

VI. PENILAIAN : - Tes tertulis
- Tes lisan
- Unjuk kerja


Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Buddha
Kelas / Semester : VI / I
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan
Standar Kompetensi : 2. Memahami perumpamaan-perumpamaan cerita agama Budha

Kompetensi Dasar : 2.3.Menjelaskan perumpamaan tentang Kembalinya Anak yang Hilang.

Indikator :
• Menceritakan kisah kembalinya anak yang hilang.
• Menyebutkan tokoh-tokoh cerita kisah kembalinya anak yang hilang.
• Menilai karakter masing-masing tokoh dalam cerita kembalinya anak yang hilang.
 Menuliskan pesan-pesan spiritual dalam bahasa sendiri cerita kisah kembalinya anak yang hilang.
• Melaksanakan pesan-pesan spiritual dalam kehidupan nyata sesuai cerita kisah kembalinya anak yang hilang.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat:
• Menceritakan kisah kembalinya anak yang hilang.
• Menyebutkan tokoh-tokoh cerita kisah kembalinya anak yang hilang.
• Menilai karakter masing-masing tokoh dalam cerita kembalinya anak yang hilang.
 Menuliskan pesan-pesan spiritual dalam bahasa sendiri cerita kisah kembalinya anak yang hilang.
• Melaksanakan pesan-pesan spiritual dalam kehidupan nyata sesuai cerita kisah kembalinya anak yang hilang.

II. MATERI AJAR :
Cerita agama Buddha yang Populer.

III. METODE PEMBELAJARAN :
Cerita, ceramah, diskusi.

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertmuan 1:
a. Kegiatan Awal :
- Doa pembukaan pendidikan.
- Motivasi dan Apersepsi.

b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik menyimak cerita perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.
- Peserta didik menuliskan tokoh-tokoh dalam cerita perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.
- Peserta didik menilai karakter masing-masing tokoh dalam cerita perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.

c. Kegiatan Akhir :
- Menyimpulkan materi pelajaran.
- Doa Penutup Pendidikan.

Pertemuan 2 :
a. Kegiatan Awal :
- Doa Pembukaan Pendidikan.
- Motivasi dan Apersepsi.

b. Kegiatan Inti :
- Peserta didik menceritakan kembali secara runtut dan padu cerita tentang perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.
- Peserta didik menuliskan pesan-pesan spiritual yang terkandung dalam cerita tentang perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.
- Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan isi cerita perumpamaan kisah kembalinya anak yang hilang.

c. Kegiatan Akhir :
- Menyimpulkan materi pelajaran.
- Doa Penutup Pendidikan.

V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR :
Buku pelajaran agama Buddha kelas VI

VI. PENILAIAN : - Tes tertulis
- Tes lisan
- Unjuk kerja



Mengetahui Banyuwangi, …………………..
Kepala SDN …………. Guru Pendidikan Agama Buddha,



……………………………. ………………………………..
NIP. NIP.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © TUNAS DHAMMA - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -